LUGAS | Tobelo – Puing-puing hitam dan sisa hangus papan-papan lapak masih mengepulkan asap tipis saat Eko Triyanto, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Halmahera Utara, melangkah pelan di antara reruntuhan Pasar Rawajaya, Rabu siang. Beberapa jam sebelumnya, pasar yang menjadi denyut nadi ekonomi warga Tobelo itu dilalap api yang berkobar sejak pagi dan baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 14.00 WIT.
Kebakaran itu memusnahkan puluhan lapak dan toko semi permanen. Api merambat cepat, diduga karena bahan bangunan yang mudah terbakar serta cuaca panas dan angin yang bertiup kencang. Mobil canon water milik Polres Halmahera Utara, bersama pasukan TNI-Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, dan warga sekitar, bahu-membahu memadamkan api yang mengamuk di tengah pusat perdagangan tersebut.
Tak lama setelah kobaran api berhasil dipadamkan, LDII bergerak. "Kami langsung menurunkan tim untuk memantau kondisi lapangan, sekaligus mengidentifikasi apakah ada warga kami yang terdampak," kata Eko kepada Tempo, Rabu sore di lokasi kejadian.
LDII membawa bantuan berupa logistik, sembako, dan barang-barang kebutuhan mendesak lainnya. Distribusi dilakukan langsung kepada para pedagang yang terdampak, sebagian besar kini duduk lemas di antara puing-puing usaha mereka yang luluh lantak. Eko menyebut langkah ini sebagai bagian dari komitmen kemanusiaan yang tak memandang latar belakang.
“Ini bukan hanya soal bantuan barang, tapi soal hadir bersama mereka yang tengah diuji. Kami ingin memastikan, bahwa mereka tidak sendirian,” ujar Eko.
Di tengah suasana duka, aksi kemanusiaan LDII menjadi secercah harapan. Warga yang kehilangan lapak, dagangan, dan sumber penghidupan, kini sedikit terangkat bebannya oleh bantuan yang datang tanpa banyak protokol.
LDII juga mendorong agar koordinasi lintas lembaga terus diperkuat dalam menghadapi bencana. “Bencana bisa datang kapan saja, dan hanya dengan sinergi, kita bisa cepat dan tepat dalam menanggulanginya,” kata Eko.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi terkait penyebab pasti kebakaran. Aparat kepolisian masih menyelidiki titik awal api dan kemungkinan kelalaian yang menjadi pemicunya. Namun satu hal yang pasti, di tengah bara yang memusnahkan Pasar Rawajaya, solidaritas warga dan organisasi seperti LDII menjadi bara lain—yang menghangatkan hati para korban.
Laporan Sumpono | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar