Pengurus Persinas Asad OKU, Jumari, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian tersebut.
"Kami sangat bangga dengan perjuangan para pesilat. Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras, latihan yang konsisten, dan dukungan seluruh tim," ungkapnya saat ditemui usai pertandingan.
Di sisi lain, Nurhadi, pelatih Asad OKU, menekankan bahwa partisipasi mereka dalam Kejurnas tidak hanya untuk mengejar prestasi, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi antarpesilat dari berbagai daerah.
"Selain untuk mencari pesilat terbaik, ajang ini juga menjadi momen penting untuk menjalin persaudaraan. Semoga pencak silat semakin berkembang di Indonesia," ujar Nurhadi.
Kejurnas Pencak Silat Piala Rektor 2 ini diikuti oleh ratusan pesilat dari berbagai perguruan pencak silat di Indonesia. Sebagai salah satu ajang bergengsi, Kejurnas ini menjadi wadah regenerasi pesilat muda sekaligus sarana melestarikan seni bela diri khas Indonesia.
Medali emas dan perak yang diraih oleh Asad OKU memberikan semangat baru bagi perguruan untuk terus mencetak atlet-atlet berbakat.
"Kami akan terus konsisten membina pesilat agar dapat membawa nama baik perguruan dan Indonesia di kancah dunia," tambah Jumari.
Selain menjadi ajang kompetisi, Kejurnas ini juga mempertegas komitmen perguruan pencak silat untuk melestarikan warisan budaya bangsa. Seni bela diri asli Indonesia ini diharapkan semakin dikenal dan dihargai, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan semangat dan komitmen tinggi, Persinas Asad OKU optimistis dapat terus mencetak pesilat berprestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di berbagai kejuaraan.
Sumber ASAD
Tidak ada komentar