Header Ads

Apel Antisipasi Tawuran Kecamatan Makasar: Kolaborasi untuk Jakarta Timur Lebih Aman


 
LUGAS | Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (4/1/2025) – Pemerintah Kecamatan Makasar menggelar apel malam untuk mengantisipasi potensi tawuran di wilayah kecamatan Makasar Jakarta Timur. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu malam ini melibatkan kolaborasi lintas sektor di kecamatan Makasar yang meliputi lima  kelurahan, TNI, Polri, serta elemen masyarakat  seperti FKDM dan Karang Taruna. Kegiatan dimonitor dan diikuti dari Dewan Kota, bagian hukum dan Pol PP Kota Administrasi Jakarta Timur.

Apel malam dilaksanakan sesuai Surat Perintah Tugas Nomor e-0001/PU.04.00 yang diterbitkan oleh Plt. Walikota Jakarta Timur. Camat Makasar melalui Kasipem Kecamatan Makasar, Bambang Hendrianto, menegaskan pentingnya sinergi antara semua pihak dalam menjaga ketertiban wilayah, khususnya di area rawan tawuran seperti pemukiman padat dan akses jalan utama. 




Identifikasi Lokasi Rawan Tawuran

Dari hasil koordinasi lintas sektor, beberapa wilayah yang menjadi fokus pengawasan meliputi area pemukiman padat di Kelurahan Kebon Pala dan wilayah perbatasan Kecamatan Makasar dengan Kramat Jati, serta wilayah Pinang Ranti, Halim Perdanakusuma dan Cipinang Melayu.

Kejadian tawuran sering terjadi di daerah dengan konsentrasi remaja yang berkumpul larut malam. Tahun 2024, Jakarta Timur mencatat 62 kasus tawuran, di mana 28 di antaranya terjadi di Kecamatan Makasar, menjadikannya salah satu wilayah dengan kasus tertinggi di Jakarta Timur.

 

Upaya Kolaboratif dalam Pencegahan

Kegiatan apel ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Dewan Kota Jakarta Timur Ade Zarkasih, Bagian Hukum dan Pol PP Kota Administrasi Jakarta Timur, serta unsur 3 pilar (Pemerintah, TNI, Polri).

 



Kasipem Kecamatan Makasar menyampaikan arahan agar patroli rutin dilakukan setiap akhir pekan, khususnya pada malam hari, untuk mengantisipasi potensi tawuran.

"Remaja yang terlihat berkumpul di atas jam malam akan diberikan arahan dan pembinaan. Kami ingin memastikan mereka tidak terlibat dalam kegiatan yang merugikan," ujar Bambang Hendrianto.

Selain patroli, kegiatan ini juga melibatkan tokoh masyarakat untuk memberikan sosialisasi bahaya tawuran. Kolaborasi lintas instansi seperti ini diharapkan mampu menekan angka tawuran secara signifikan.

 

Dukungan Komunitas Lokal

FKDM dan Karang Taruna berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini. "Kami merasa kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara rutin, terutama di akhir pekan, karena banyak kasus tawuran yang terjadi pada waktu-waktu tersebut," ujar wakil ketua Dewan Kota Jakarta Timur, Ade Zarkasih yang juga ketua FKDM Kecamatan Makasar.

Dengan adanya apel dan patroli, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan batin warga menjadi merasa lebih aman.

Evaluasi dan Langkah ke Depan

Sebagai tindak lanjut, apel antisipasi tawuran ini diusulkan menjadi agenda rutin dengan evaluasi berkala. Selain itu, komunikasi antarinstansi akan terus ditingkatkan demi efektivitas pelaksanaan.

Kasus tawuran di Jakarta Timur merupakan salah satu tantangan keamanan yang memerlukan perhatian serius. Dengan upaya kolaboratif ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan aman bagi seluruh masyarakat.

"Terima kasih kepada Walikota Jakarta Timur atas kepercayaannya, serta kepada masyarakat yang turut menjaga keamanan lingkungan. Semoga kegiatan seperti ini menjadi inspirasi bagi wilayah lain," tutup Bambang Hendrianto.

 

Statistik Tawuran di Jakarta Timur

Total kasus 2024: 62 kasus
 

Kasus di Kecamatan Makasar: 28 kasus
 

Waktu kejadian dominan: Akhir pekan, antara pukul 22.00-02.00, dan 04.00-05.00
 

Faktor pemicu utama: Perselisihan antar kelompok remaja dan pengaruh minuman keras

Dengan sinergi semua pihak, diharapkan dapat menekan angka tawuran dan menciptakan lingkungan yang lebih damai di tahun 2025.



Tidak ada komentar