Partisipasi Pemilih Pilkada Kota Bekasi Menurun, Ini Kata KPU Kota Bekasi


LUGAS | Kota Bekasi - Kota Bekasi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi angkat suara saat dikonfirmasi adanya indikasi rendahnya partisipasi pemilih pada pilkada Kota Bekasi.

Komisioner Bidang SDM Dan Sosialisasi KPU Kota Bekasi, Afif Fauzi menuturkan, terkait menurunnya angka partisipasi warga Kota Bekasi pada pilkada Kota Bekasi, dirinya tidak mau terlalu jauh memberikan prediksi.

Hanya saja, aku Afif, pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi suara dari masing-masing Kecamatan se-Kota Bekasi.

“Kami belum bisa memberikan latarbelakangnya karena apa, karena KPU Kota Bekasi masih menunggu hasil rekapitulasi suaranya,” terang Afif, Jumat (29/11/2024). 

Sambung dia, adanya dugaan menurunnya partisipasi pada pilkada Kota Bekasi juga menimbulkan beberapa spekulasi perkiraan, seperti misalnya pemilih pada kompleks perumahan di Kota Bekasi.

Mereka akan melihat dampak langsungnya terhadap mereka seperti apa jika salah satu paslon dipilih, khususnya terhadap peningkatan ekonomi warga tersebut.

“Bisa jadi, adanya penurunannya tersebut karena warga melihat, apakah ada dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi mereka jika memilih salah satu paslon atau lebih untuk tidak memilih sebagai dampak dari ketidakpastian program yang ditawarkan oleh paslon tersebut,” katanya lebih jauh.

Selain itu, aku Afif adanya indikator tidak maksimalnya pemilih pemula dalam memberikan suaranya pada pelaksanaan pilkada Kota Bekasi, imbas dari belum atau tidak mengetahui paslon hingga program yang diusungnya.

“Minimnya pemilih pemula dalam memberikan suaranya pada pilkada, juga bisa menjadi salah satu aspek. Untuk itu, ada beberapa aspek yang akan kami evaluasi secara menyeluruh,” tegas Afif.

Afif menegaskan, untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pilkada Kota Bekasi, KPU Kota Bekasi beserta Forkominda, tim sukses paslon dan stakeholder lainnya, sudah bekerja keras dan maksimal agar warga yang memiliki hak pilih agat berbondong-bondong datang ke TPS menggunakan hak pilihnya dalam menentukan pemimpin Kota Bekasi 5 tahun ke depan.

“Kami dengan stakeholder lainnya di Kota Bekasi sudah memaksimalkan segala cara agar partisipasi warga bisa meningkat pada pelaksanaan pilkadanya,” beber Afif.

Terpisah, Ketua KPU Kota Bekasi, Ali Syaifa saat dikonfirmasi hal serupa mengatakan, dirinya hingga saat ini masih menunggu hasil rekapitulasi suara yang dilakukan dimasing-masing Kecamatan se-Kota Bekasi.

Sambung Ali, nantinya dari hasil rekapitulasi tersebut, KPU Kota Bekasi akan menjadikan dasar evaluasi secara menyeluruh proses pelaksanaan pilkada Kota Bekasi apakah memang benar partisipasi pemilih menurun bila dibandingkan dengan pelaksanaan pilpres maupun pilegnya.

“Kami tegaskan sekali lagi, KPU Kota Bekasi dalam hal ini masih menunggu hasil rekapitulasi suaranya. Jadi, belum bisa memutuskan apakah partisipasi warganya menurun atau tidak dipelaksanaan pilkadanya dan membandingkan dengan pelaksanaan pilpres maupun pilegnya,” ungkap Ali tersenyum.

Disaat dikonfirmasi apakah KPU Kota Bekasi tidak menggunakan quick count maupun real count, dirinya mengungkapkan, baik quick count dan lainnya, itu hanya diselenggarakan oleh lembaga survei independen, bukan kewenangan dari KPU Kota Bekasi.

“Hal itu bukan kewenangan dari kami KPU Kota Bekasi. Yang jelas, kami berdasarkan pada hasil rekapitulasi suara. Jika pun ada, maka hal tersebut merupakan bagian dari partisipasi masyarakat dengan catatan mereka juga harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah dikeluarkan tersebut,” paparnya sekali lagi.

Yang jelas, Ali menegaskan sekali lagi bahwa KPU Kota Bekasi belum bisa merilis berapa jumlah angka partisipasi pemilih pada pilkada Kota Bekasi karena masih melakukan tahapan rekapitulasi perolehan suara.

“Jadi, KPU Kota Bekasi belum bisa menetapkan berapa riil angka partisipasi pilkadanya dan kami mengacu kepada rekapitulasi berjenjang,” imbuhnya.***





Tidak ada komentar