LUGAS | Jakarta, 29 November 2024 – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, melantik delapan pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DK Jakarta pada Kamis (29/11) malam. Bertempat di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, acara pelantikan berlangsung tertutup dan dilakukan sebagai bagian dari upaya menyelaraskan organisasi perangkat daerah untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai kota global.
Pelantikan ini merupakan implementasi dari Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.2.6/6311/SJ tertanggal 22 November 2024 yang memberikan persetujuan terhadap mutasi dan promosi pejabat pimpinan tinggi pratama di Pemprov DKI Jakarta. Teguh menekankan bahwa rotasi dan promosi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas kinerja pemerintahan dan mempercepat program pembangunan kota.
Rotasi dan Promosi Strategis
Dalam pelantikan tersebut, delapan pejabat eselon II yang terdiri dari wali kota, kepala dinas, dan asisten deputi dilantik dengan berbagai posisi strategis, yaitu:
- Arifin: Dari Kepala Satpol PP DKI Jakarta menjadi Wali Kota Jakarta Pusat.
- Dhany Sukma: Dari Wali Kota Jakarta Pusat menjadi Inspektur Provinsi DKI Jakarta.
- Satriadi Gunawan: Dari Kepala Dinas Gulkarmat menjadi Kasatpol PP DK Jakarta.
- Syaefuloh Hidayat: Dari Inspektur Provinsi DK Jakarta menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
- Chaidir: Dari Wakil Wali Kota Jakarta Pusat menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah.
- M. Anwar: Dari Wali Kota Jakarta Timur menjadi Asisten Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Permukiman.
- Sugih Ilman: Dari Kepala Biro Umum menjadi Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri dan Perdagangan.
- Iin Mutmainah: Dari Wakil Wali Kota Jakarta Timur menjadi Plt Wali Kota Jakarta Timur.
Evaluasi Kinerja dan Uji Kompetensi
Teguh Setyabudi menegaskan bahwa pelantikan ini didasarkan pada hasil evaluasi kinerja dan uji kompetensi (job fit) yang dilakukan secara objektif. Proses ini bertujuan memastikan para pejabat yang dipilih memiliki kapabilitas dan integritas yang diperlukan untuk mengemban tugas strategis di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
“Mutasi dan promosi adalah proses kedinasan yang wajar. Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan dan menyelaraskan organisasi agar lebih efektif dalam melayani masyarakat,” ujar Teguh.
“Saya harap seluruh pejabat Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan profesionalitas, menjaga integritas, dan kapabilitas dalam melayani masyarakat. Mari kita bangun Jakarta yang lebih baik lagi,” tambahnya.
Meningkatkan Pelayanan Publik
Rotasi ini diharapkan dapat memperkuat pelayanan publik, terutama di bidang keamanan, tata kelola pemerintahan, dan pengembangan kota. Misalnya, penunjukan Arifin sebagai Wali Kota Jakarta Pusat diharapkan dapat memaksimalkan pengelolaan kawasan pusat pemerintahan dan bisnis, sementara Satriadi Gunawan sebagai Kasatpol PP dapat membawa pendekatan baru dalam penegakan aturan dan ketertiban umum.
Selain itu, pengangkatan Iin Mutmainah sebagai Plt Wali Kota Jakarta Timur memberikan peluang baru untuk mendekatkan layanan publik kepada masyarakat di wilayah yang memiliki dinamika sosial tinggi.
Signifikansi Rotasi di Tengah Tantangan Jakarta
Rotasi ini terjadi di tengah tantangan besar yang dihadapi Jakarta sebagai ibu kota yang sedang bertransformasi menuju kota global. Beberapa isu utama yang perlu menjadi fokus para pejabat baru meliputi:
- Pengendalian permukiman untuk mengatasi banjir dan tata ruang.
- Penyelarasan sistem digitalisasi pelayanan publik.
- Peningkatan pengelolaan arsip dan literasi masyarakat melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
- Penegakan ketertiban yang berbasis humanisme melalui Satpol PP.
Dengan pelantikan delapan pejabat eselon II ini, diharapkan Pemprov DKI Jakarta dapat bergerak lebih dinamis dan responsif terhadap tantangan pembangunan. Para pejabat yang baru dilantik membawa amanat besar untuk menjaga kepercayaan masyarakat, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan memperkuat posisi Jakarta sebagai salah satu kota paling berpengaruh di Asia Tenggara. Semangat baru yang diusung oleh para pejabat ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif untuk mewujudkan Jakarta yang lebih modern, inklusif, dan berdaya saing.
Tidak ada komentar