Nuryati di tengah ladang garapannya, tampak langit Jambi yang berkabut asap. |
LUGAS l Batanghari - Seiring mahalnya harga beras seoramg janda paruhbaya beranak satu, Nuryati (49) atau yang sering disapa mbak Nur nekat tanam padi untuk menghidupi keluarganya. Masalahnya, ia menanam padi di musim kemarau sebagaimana dijumpai pada Minggu (5/11/2023).
Sebagaimana diketahui, kemarau panjang mengakibatkan banyaknya lahan terbakar. Maka kini Mbak Nur yang merupakan warga Bukit Sinyal dan sedang berada di Desa Bungku kecamatan Bajubang kabupaten Batanghari , memanfaatkan lahan untuk ditanami padi.
Nuryati menggarap lahan persawahan bekas terbakar seluas 2 hektar sendirian.
Saat ditemui di lokasi tanam padi, ia mengungkapkan keluh kesahnya terkait dengan mahalnya harga beras saat ini yang mencapai Rp13 ribu perkilogram.
Nuryati berharap kepada pemerintah agar segera menurunkan harga beras, yang sampai saat ini masih terlalu mahal.
"Harga beras di desa mencapai 13 Ribu perkilo," kata mbak Nur.
Ia berharap pemerintah melihat keadaan rakyat di bawah yang bahkan untuk bertani saja kesulitan bibit, pupuk dan pembasmi hama.
"Syukur-syukur pemerintah bisa melihat keadaan kami dan memberikan bantuan obat-obatan untuk menanggulangi hama padi," ucap mbak Nur.
Laporan Romli, LUGAS Jambi
Tidak ada komentar