Ketua PABB Samsul Arifin (ketiga dari kiri), ketua RW03 Kebon Pala Agus Hermawan (keempat dari kiri) bersama sejumlah pengurus PABB sesaat usai Munaslub, Senin (20/12/21) malam. |
LUGAS | Jakarta - Melalui forum Munaslub I yang mendatangkan perwakilan pengurus dari berbagai daerah, Paguyuban Arema Batavia Bersama (PABB) kembali dipimpin oleh Samsul Arifin. Munaslub I digelar pada Senin (20/12/2021) malam dalam suasana kekeluargaan.
Jika pada periode I kepengurusan berlangsung selama 3 tahun, kini pada periode kedua dimulai masa periode kepengurusan lima tahun.
Redaksi LUGAS mewawancarai Samsul Arifin, ketua Paguyuban Arema Batavia Bersama, sesaat setelah terpilih kembali dalam Munaslub.
Diungkapkan Samsul Arifin, awal terbentuk paguyuban adalah dorongan akan kebutuhan sosial terutama yang bersifat mendesak atau kedaruratan.
"Awal mula terbentuk paguyuban, saat itu ada pengalaman yaitu orang Malang meninggal dunia di Jakarta. Lalu dicarilah ambulance gratis. Dapatlah ambulance dengan tulisan di body mobil tertulis gratis, tapi di Karawang jenazahnya diturunin dengan alasan kir mobil mati jadi tidak bisa melanjutkan ke Malang," kisah Samsul dengan raut prihatin.
Lanjutnya, "tapi itu sekedar alasan saja, itu dilakukan karena kita tidak mampu bayar uang operasionalnya, Waktu itu tujuh juta rupiah."
Dari peristiwa mengenaskan itulah Samsul Arifin tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah paguyuban yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu.
"Kami tergerak untuk mendirikan sebuah paguyuban yang memang diperuntukkan
bagi warga kurang mampu," ucapnya.
"Dan paguyuban ini berjalan normal sebagaimana
mestinya. Awalnya hanya sedikit, hanya beberapa orang saja, alhamdulillah
berkembang dan saat ini anggotanya sudah mencapai 500an kepala
keluarga," terang Samsul.
Dikatakan Samsul, paguyuban murni bergerak dibidang sosial, "anggota pun bebas darimana saja yang penting tujuan baik."
Disoal mengenai paguyuban yang seringkali dilirik partai politik, Samsul tak menampik itu. Namun Samsul dan kawan-kawan pengurus maupun anggota paguyuban telah bertekad dan berkomitmen bahwa akan tetap menjadikan paguyubanya murni bergerak dibidang sosial.
"Kegiatan paguyuban merupakan kegiatan semata mata aksi sosial, kami non partai dan non politik, walaupun secara pribadi kemungkinan ada yang bermain politik. Aksi sosial kami sudah teruji, dari membantu yang kena musibah, menggratiskan ambulance, membantu warga yang isolasi mandiri karena covid-19, termasuk musibah terbaru gunung Semeru," jelas Samsul.
Guna menjaga kekompakan dan sabilitas paguyuban, salah satu yang dilakukan adalah menyepakati aturan bersama di grup whatsapp.
"Semua anggota ada di dalamnya dan kami larang posting atau komentar-komentar barbau politik, karena memang kita ini aksi sosial," tegas Samsul.
Samsul juga tak menampik soal hambatan yang dialami paguyuban sejak berdiri sampai sekarang ini dengan segala pencapaiannya.
"Selalu ada masalah keuangan, kami pontang-panting mencari dana tersebut. Maka dari itu di kepemimpinan kedua hasil Munaslub ini kami akan lebih teratur lagi dalam pengaturan administrasi dan kami libatkan para pelaku usaha untuk gabung dalam badan usaha yang akan kami dirikan, kebetulan di paguyuban ini banyak pelaku usaha misal usaha besi tua, barang rongsok dan lain-lain," ungkap Samsul soal jatuh-bangun memimpin Paguyuban Arema Batavia Bersama (PABB) periode 2018-2021.
"Jadi nanti melalui badan usaha yang kami buat, sekian rupiah masuk di paguyuban, dan tentunya semua akan terwujud dengan dukungan semuanya," imbuhnya.
Sementara itu Agus Hermawan Ketua RW 03 menyampaikan, bahwa dirinya dan warga sangat senang dan menyambut positif dengan adanya Paguyuban Arema Batavia Bersama (PABB) ini.
"Karena adanya paguyuban di wilayah RW 03 ini, mereka mempunyai armada ambulance bahkan sekarang sudah mempunyai 2 ambulance. Jelas itu sangat membantu warga RW 03, seperti kasus covid-19 kemarin kita banyak butuh ambulance, karena adanya paguyuban maka dengan mudah kita memakai ambulance tersebut," ungkap Agus Hermawan.
Imbuhnya, "saat ada warga sakit tengah malam atau siang hari kita memanfaatkan ambulance Paguyuban Arema Batavia Bersama. Paguyuban ini dalam setiap acara juga selalu kordinasi dengan RTnya, RWnya, bahkan banyak warga masyarakat menjadi anggota paguyuban."
Diterangkan Agus Hermawan, ketua RW 03 Kebon Pala, iuran menjadi anggota Paguyuban Arema Batavia Bersama (PABB) sangat murah.
"Dengan setiap bulan sepuluh ribu rupiah tapi bisa menanggung satu KK, mengantarkan jenazah sampai kampung halaman gratis," ucap Agus.
Dikatakan Agus Hermawan, adanya Paguyuban Arema Batavia Bersama (PABB) juga menjadi sesuatu yang positif dalam pandangan wilayah lain terhadap RW 03.
"Adanya Paguyuban Arema Batavia Bersama juga bisa menjadi
sesuatu yang positif untuk wilayah lain dalam memandang kegiatan di
wilayah kita," ucap Agus.
Sebagai Ketua RW sekaligus pelindung di paguyuban, dirinya berharap kegiatan ini berlangsung terus dan bisa terus menciptakan hal yang positif dengan bisa meningkatkan kerukunan, kekompakan dan kebersamaan dalam hal kebaikan.
"Sampai saat ini kegiatan paguyuban mendapat respon positif warga, dukungan juga ada dari mana-mana, untuk fasilitas sendiri ambulance juga sudah ada dua unit dan juga mengelola tempat untuk pembinaan usia dini sampai remaja, semoga ini terus berjalan, kerukunan, kekompakan dan kebersamaan terus terjaga," pungkas Agus seraya berharap.
Reporter: Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar