Header Ads

Dalam Pengaruh Miras Dua Pemuda Duel, Satu Tewas Tertusuk Parang


LUGAS | Taliabu - Berawal dari perkelahian dalam acara pesta joget, pemuda desa Habunua kecamatan Tabona  kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, meregang nyawa tertikam parang pada Sabtu (23/10/2021) siang. Ialah Julkarnain (24), warga Desa Habunua itu meregang nyawa usai ditusuk Muhidin (38), warga Desa Tabona.

Awalnya, keduanya bakulae dalam keadaan sama-sama terpengaruh minuman keras dan bakuhantam dengan kayu pada pesta hajatan pernikahan salah seorang warga. Meski telah dilerai warga dan keduanya pulang, rupanya Julkarnain tak terima, ia pun mendatangi rumah Muhidin.

Namun naas bagi Julkarnain, saat didatangi ke rumahnya dan mendapat serangan dari Julkarnain, Muhidin pun menyiapkan parang untuk menghadapi serangan Julkarnain. Alhasil Julkarnain terkena tusukan di dada kiri yang menyebabkan ia tewas bersimbah darah di tempat kejadian perkara, depan rumah Muhidin.

Informasi dari saksi mata kejadian, Lobe, yang merupakan salah seorang pemuda setempat mengungkapkan, perkelahian terjadi berawal ketika  korban dan pelaku menghadiri acara joget pada pesta di Desa Habunuha. Entah terjadi kesalahpahaman sebab apa, keduanya terlibat adu jotos hingga dilerai oleh warga.

"Keduanya sama-sama mabuk terpengaruh minuman keras tapi bisa diamankan," kata Lobe saat dikonfirmasi LUGAS melalu ponselnya.

Muhidin, sesaat setelah kejadian diamankan Bhabinkamtibmas dan dibawa ke Mapolsek Taliabu Barat. Belum diperoleh keterangan resmi dari penyidik mengenai sebab keduanya terlibat perkelahian yang menyebabkan kematian korban. Korban Julkarnain meninggalkan seorang istri dan seorang anak.

Tentang Bahaya Miras

Bahaya miras (minuman keras) atau khamr telah diingatkan oleh  sahabat Rasulullah SAW Utsman bin Affan. Diriwayatkan, suatu ketika Utsman sedang menyampaikan khutbah kemudian berpesan, "Waspadalah terhadap minuman keras karena sesungguhnya minuman keras merupakan induk segala perbuatan keji. Sungguh, pernah terjadi pada seorang pria saleh sebelum kalian dari kalangan ahli ibadah, dia rajin beribadah ke masjid, suatu ketika dia bertemu dengan seorang pelacur."

"Perempuan tersebut memerintahkan kepada pembantunya agar mempersilakan lelaki tersebut masuk ke dalam rumah. Kemudian pintunya dikunci rapat-rapat. Di sisi perempuan tersebut terdapat miras dan seorang bayi."

Kemudian perempuan itu berkata, "kamu tidak bisa keluar dari rumah ini sebelum memilih minum segelas arak ini atau engkau berzina denganku, atau engkau membunuh bayi ini. Jika kamu tidak mau, maka saya akan berteriak dan saya katakan bahwa kamu ini memasuki rumahku. Siapa yang akan percaya kepadamu?"

Lelaki tersebut menjawab, "saya tidak mau melakukan perbuatan keji berzina atau pun membunuh jiwa seseorang."

Akhirnya dia minum segelas miras. Demi Allah, dia menjadi mabuk sehingga dia pun  berbuat zina dengan perempuan tersebut dan membunuh si bayi.

Utsman RA pun berpesan, "jauhilah minum minuman keras, karena minuman keras merupakan induk segala perbuatan keji. Demi Allah, sungguh, iman dan minuman keras tidak akan bersatu di dalam hati seseorang melainkan hampir pasti salah satu di antaranya melenyapkan yang lain."


Laporan Bima S, Lugas Taliabu
Editor: Mahar Prastowo

1 komentar

Edi Hermanton mengatakan…
Itu sudah kalau su talalo mabo tidak ingat lagi dgn dunia