Peserta Rakor dari Senkom bersama Dirjen Pothan dan Direktur Bela Negara |
LUGAS | Jakarta - Mayjen TNI Dadang Hendrayuda selaku pejabat Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, kembali membuka secara resmi Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Kader Bela Negara Seluruh Indonesia T.A.2021 yang bertempat di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Dalam pembukaan acara ini Dirjen Pothan didampingi Direktur Bela Negara
DR. Jubei Levianto, S.Sos, M.M dan beberapa narasumber instansi terkait
antara lain dari Kementerian Dalam Negeri yang diwakili oleh Prayogo Heri
Cahyono, S.E, M.M selaku Kasubdit Kemitraan dan Pemberdayaan Organisasi
Kemasyarakatan, Ditjen Poltik dan Pemerintahan Umum, dari Kementerian Hukum dan
HAM RI diwakili oleh Daniel Duardo Noorwijonarko, SH, MH, selaku Kepala Seksi Badan Hukum Sosial, Subdit Badan Hukum Direktorat Perdata, Dirjen AHU, dari Kemenpora diwakili Drs. Arifin Majid, M.M selaku Asisiten Deputy Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda.
Mayjen TNI Dadang Hendrayuda yang berpengalaman tugas di Kesatuan Elit Kopasus, Paspampres dan juga di lembaga BNPT memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dukungan dan kerjasama semua pihak yang telah mensukseskan acara Rakor dan Konsolidasi Kader Bela Negara termasuk 11 Ormas Bela Negara yang hadir secara langsung di tempat antara lain Senkom Mitra Polri, FBN, FKBN, PPBN, Askara, RCBN, GERCIN dan beberapa Ormas lainnya.
"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri," ujar Dirjen Pothan mengutip salah satu ucapan Presiden Soekarno yang paling dikenangnya.
Maksud ucapan itu yakni mengingatkan ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia setelah merdeka, namun setelah penjajah pergi, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai masalah terutama soal persatuan. Berbagai cobaan dan masalah mulai dari masalah politik, sosial, ekonomi, dan berbagai masalah lainnya, akan menguji persatuan bangsa. Perbedaan-perbedaan yang ada bisa membuat rakyat terpecah belah dan saling berperang. Terbukti setelah kemerdekaan ada pemberontakan PKI, DI/TII, PRRI. Permesta, GAM, OPM dan RMS.
Perlu diketahui bahwa pada H-1 sebelum acara dilaksanakan semua peserta wajib melalui protokol kesehatan yang ketat yakni setiap peserta harus lolos dari test Swab Antigen, sehingga jika ada peserta yang hasil testnya positif maka tidak diperbolehkan mengikuti acara tersebut demi keselamatan dan kesehatan seluruh peserta.
Saat Direktur Bela Negara Brigjen TNI DR. Jubei Levianto, S.Sos, M.M memaparkan materi pembekalan berjudul 'Peran Kader Bela Negara Dalam sistem Pertahanan Semesta' menekankan pentingnya 5 Nilai Dasar Bela Negara yaitu Cinta Tanah Air, Sadar Berbangsa dan Bernegara, Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara, Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara serta Kemampuan Awal Bela Negara sebagai bagian dari Program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) yang harus diaktualisasikan dalam tekad, sikap dan perilaku serta tindakan setiap warga negara Indonesia.
Selain itu Brigjen TNI DR. Jubei Levianto menyampaikan kepada Seluruh Ormas Bela Negara tentang adanya Fasilitas Studio 'NGOPI
DARING' yang bisa digunakan oleh seluruh Ormas Bela Negara secara Gratis dalam ikut bersama-sama mengalakan program-program PKBN melalui media online khususnya kepada kalangan melenial dan masyarakat umum yang saat ini hampir semua orang memiliki akses digital (internet).
Ketua Senkom Dani AM bersama Direktur Bela Negara Brigjen TNI DR. Jubei Levianto, S.Sos, M.M |
Penulis: Tri Joko
Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar