LUGAS | Kotabaru - Bupati Kotabaru H. Sayed Ja'far Alydrus, S.H pada Senin (22/6/2020) telah menetapkan 8 (delapan) desa di 8 (delapan) kecamatan sebagai percontohan Pencanangan Kampung Tangguh Banua Saijaan.
Adapun desa-desa tersebut meliputi Desa Megasari Kecamatan Pulau Laut Utara, Desa Sarang Tiung (Pulau Laut Sigam), Desa Telaga Sari (Kelumpang Hilir), Desa Pudi (Kelumpang Utara), Desa Sarang Payau (Kelumpang Hulu), Desa Tebing Tinggi (Kelumpang Tengah), Desa Rantau Jaya (Sungai Durian), dan Desa Banjarsari (Sampanahan).
Pembukaan Kampung Banua Saijaan dilaksanakan di Desa Megasari pukul 10.00 WITA sampai selesai, dihadiri oleh Kapolres, Dandim 1004, Danlanal, Forkopimda, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat Pulau Laut Utara, Camat Pulau Laut Sigam, Ketua MUI, Ketua SENKOM Mitra Polri, Tokoh Masyarakat serta para tamu undangan yang hadir.
H Sayed Jafar mengatakan dalam sambutannya, bahwa program Kampung Tangguh Banua merupakan program Kapolri yang diteruskan oleh Kapolres Kotabaru. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengurangi dan memutus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kotabaru.
Delapan kampung tangguh banua yang sudah dibentuk nanti akan dapat kunjungan dari Forkopimda untuk melihat keadaan dan kesiapannya.
“Dengan terbentuknya kampung tangguh banua Saijaan ini yang harus di perhatikan adalah masalah kesehatan dan juga tentang ekonomi masyarakat, oleh karena itu dinas dinas terkait, terutama Dinas Pertanian harus mengontrol apa-apa yang perlu didukung untuk Kampung Tangguh itu, kalau perlu bantuan bibit tanaman silahkan dievaluasi,” ujar Bupati Sayed Ja'far.
“Harapan saya, Kepala Desa beserta warga agar dapat melakukan kegiatan dengan cara gotong-royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, bukan hanya fokus terhadap Covid-19 saja namun juga hal-hal yang mendukung untuk terciptanya Kampung Banua Saijaan,” imbuh Bupati.
Hal serupa disampaikan oleh Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin, bahwa Kampung Tangguh adalah program Polri dalam rangka upaya memutus mata rantai penyebaran virus Carona (covid-19) di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk dapat memberikan rasa aman, nyaman dan kesehatan bagi warga desa, agar masyarakat lebih perduli dan secara bersama-sama bergerak dalam memutus penyebaran Covid-19, begitu juga dengan pemerintah dan stakeholder agar terus berupaya untuk selalu menjaga keselamatan masyarakatnya.
“Saat ini kita dalam tahap krisis ekonomi dan kesehatan, kalau tidak ditangani dengan serius maka akan terjadi krisis keamanan juga politik yang ketika ini dibiarkan akan membuat negara rusak. Namun program ini tidak akan bisa jalan kalau hanya dijalankan oleh pemerintah dan TNI-Polri saja, akan tetapi harus berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat agar penyebaran Covid-19 ini cepat bisa diatasi,” terang Kapolres.
Dengan diadakannya Kampung Tangguh Banua ini diharapkan agar dapat mendorong masyarakat lebih disiplin, taat aturan serta tetap menjalankan protokol kesehatan yang ada.
Adapun desa-desa tersebut meliputi Desa Megasari Kecamatan Pulau Laut Utara, Desa Sarang Tiung (Pulau Laut Sigam), Desa Telaga Sari (Kelumpang Hilir), Desa Pudi (Kelumpang Utara), Desa Sarang Payau (Kelumpang Hulu), Desa Tebing Tinggi (Kelumpang Tengah), Desa Rantau Jaya (Sungai Durian), dan Desa Banjarsari (Sampanahan).
Pembukaan Kampung Banua Saijaan dilaksanakan di Desa Megasari pukul 10.00 WITA sampai selesai, dihadiri oleh Kapolres, Dandim 1004, Danlanal, Forkopimda, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat Pulau Laut Utara, Camat Pulau Laut Sigam, Ketua MUI, Ketua SENKOM Mitra Polri, Tokoh Masyarakat serta para tamu undangan yang hadir.
H Sayed Jafar mengatakan dalam sambutannya, bahwa program Kampung Tangguh Banua merupakan program Kapolri yang diteruskan oleh Kapolres Kotabaru. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengurangi dan memutus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kotabaru.
Delapan kampung tangguh banua yang sudah dibentuk nanti akan dapat kunjungan dari Forkopimda untuk melihat keadaan dan kesiapannya.
“Dengan terbentuknya kampung tangguh banua Saijaan ini yang harus di perhatikan adalah masalah kesehatan dan juga tentang ekonomi masyarakat, oleh karena itu dinas dinas terkait, terutama Dinas Pertanian harus mengontrol apa-apa yang perlu didukung untuk Kampung Tangguh itu, kalau perlu bantuan bibit tanaman silahkan dievaluasi,” ujar Bupati Sayed Ja'far.
“Harapan saya, Kepala Desa beserta warga agar dapat melakukan kegiatan dengan cara gotong-royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, bukan hanya fokus terhadap Covid-19 saja namun juga hal-hal yang mendukung untuk terciptanya Kampung Banua Saijaan,” imbuh Bupati.
Hal serupa disampaikan oleh Kapolres Kotabaru AKBP Andi Adnan Syafruddin, bahwa Kampung Tangguh adalah program Polri dalam rangka upaya memutus mata rantai penyebaran virus Carona (covid-19) di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk dapat memberikan rasa aman, nyaman dan kesehatan bagi warga desa, agar masyarakat lebih perduli dan secara bersama-sama bergerak dalam memutus penyebaran Covid-19, begitu juga dengan pemerintah dan stakeholder agar terus berupaya untuk selalu menjaga keselamatan masyarakatnya.
“Saat ini kita dalam tahap krisis ekonomi dan kesehatan, kalau tidak ditangani dengan serius maka akan terjadi krisis keamanan juga politik yang ketika ini dibiarkan akan membuat negara rusak. Namun program ini tidak akan bisa jalan kalau hanya dijalankan oleh pemerintah dan TNI-Polri saja, akan tetapi harus berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat agar penyebaran Covid-19 ini cepat bisa diatasi,” terang Kapolres.
Dengan diadakannya Kampung Tangguh Banua ini diharapkan agar dapat mendorong masyarakat lebih disiplin, taat aturan serta tetap menjalankan protokol kesehatan yang ada.
Kepala Desa Megasari Alimudin mengatakan dajam sambutannya, atas nama warga Desa Megasari tentunya merasa bahagia kedatangan Bupati dan Forkopimda yang sudah memilih dan menobatkan desa Megasari merupakan salah satu dari delapan Desa sebagai Kampung Tangguh Banua.
“Atas nama warga Desa Megasari tentunya merasa bahagia kedatangan Bupati dan Forkopimda yang sudah memilih dan menobatkan Desa Megasari sebagai kampung tangguh banua bersama tujuh desa lainnya untuk dapat dan bisa dalam mengatasi penyebaran virus Corona (Covid-19) di Bumi Saijaan,” kata Alimudin.
Acara diakhiri dengan pelepasan balon oleh Bupati dilanjutkan dengan beberapa rangkaian penutup lainnya yaitu pengecekan sarana, hasil produk industri rumah tangga, hasil tani serta pelepasan bibit ikan nila dan lele.
Reporter: Rozaq | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar