Tampak sebagian alkes Dinas Kesehatan Taliabu |
LUGAS | Taliabu - Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu melakukan realokasi anggaran
APBD dan DD (Dana Desa) untuk dialokasikan ke Anggaran Percepatan Pencegahan dan Penanganan pandemi Covid-19 sampai menembus angka 50
Milyar rupiah.
Dari beberapa item anggaran yang disiapkan, pengadaan alat kesehatan mempunyai nilai terbesar dengan anggaran mencapai 21
Milyar rupiah. Namun, Selama Bencana Pandemi Covid-19 melanda Indonesia
dan khususnya provinsi Maluku Utara, realisasi pengadaan alat kesehatan melalui dinas kesehatan kabupaten Pulau Taliabu baru berjalan 26%, dari
besaran realokasi anggaran yang telah disediakan.
Pengadaan Alat kesehatan yang telah dibeli berupa Rapid Test (6000 buah), APD, masker (9000 dos), Regulator dan Handsanitizer.
Alat kesehatan tersebut telah disebar ke Rumah Sakit, Puskesmas di seluruh wilayah Taliabu dan Tim Gugus Tugas Pecegahan Pandemik Covid-19, “Jadi Sekitar 2000 masker telah tersalur di beberapa puskesmas dan rumah sakit, Terus kita Rapid Test Massal gratis di beberapa lokasi umum, sudah 1900, ditambah dengan pembagian rumah sakit dan puskesmas, kita ada 8 puskesmas dan 1 rumah sakit, samua dapat,” terang Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoli.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoli, anggaran yang sudah terpakai selama pandemic sudah 26% dari total yang telah dianggarkan, digunakan tidak hanya untuk belanja alat tetapi juga digunakan untuk pembiayaan program terkait percepatan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Pulau Taliabu.
“Anggaran 26% itu ada belanja mobilnya dan belanja program,” ujar Kuraisia Marasaoli.
Kepala Dinas Kesehatan enggan untuk memberikan dokumen terkait jumlah pasti banyaknya alat kesehatan yang telah dibeli dan jumlah pasti anggaran yang telah terpakai ke Tim LUGAS saat dikonfirmasi di kantornya pada Senin (22/06/2020). Namun 26% dari total anggaran jika dihitung secara rupiah maka jumlah anggaran yang terpakai kurang lebih 5 Milyar rupiah, penggunaan anggaran ini masi terbilang minim, karena belum mencapai angka 50% sejak pandemic Covid-19 masuk ke Provinsi Maluku Utara.
Tim LUGAS juga melakukan konfirmasi ke Bagian Keuangan Kabupaten Pulau Taliabu, terkait jumlah anggaran yang telah terpakai dan jumlah pengadaan alat kesehatan yang telah dibeli oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu. Namun Kepala Bagian Keuangan Irwan Mansur sedang berada di luar daerah serta Sespri dan Staf tidak bersedia untuk memberikan pernyataan terkait data tersebut.
Kuraisia Marasaoli, S.Ag selaku Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, mengaharapkan kepada masyarakat tetap punya keinginan bersama bahwa taliabu akan tetap berada di zona aman.
“Kami berharap masyarakat tetap punya keinginan bersama bahwa taliabu akan tetap berada di zona aman. Kami juga memberikan apresiasi kepada petugas lapangan untuk memberikan keamanan dan kenyaman atas kinerja mereka selama ini untuk kita semua, sehingga kita tetap berada dalam zona hijau. Tapi bukan berarti kita aman, kita tetap harus berikhtiar dan waspada, protokol kesehatan tetap jalan. Insallah sampai pada akhir pandemik,” ucap Kadinkes penuh harap
Sebagaimana diketahui, pemerintah daerah kabupaten Pulau Taliabu melakukan realokasi anggaran APBD dan DD (Dana Desa) untuk dialokasikan ke anggaran percepatan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 yang rinciannya ialah, Penanggulangan Tanggap darurat Bencana (Rp 2.200.600,000,00), Pemberantasan Penyakit Penyehatan Lingkungan (Rp 4.131.884.748,00), Pengadaan Alat Kesehatan (Rp 21.750.000.000,00), Penanganan dampak Sosial (Rp 7.936.890.000,00), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (Rp 14.200.000.000,00)
Sebagaimana diketahui, pemerintah daerah kabupaten Pulau Taliabu melakukan realokasi anggaran APBD dan DD (Dana Desa) untuk dialokasikan ke anggaran percepatan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 yang rinciannya ialah, Penanggulangan Tanggap darurat Bencana (Rp 2.200.600,000,00), Pemberantasan Penyakit Penyehatan Lingkungan (Rp 4.131.884.748,00), Pengadaan Alat Kesehatan (Rp 21.750.000.000,00), Penanganan dampak Sosial (Rp 7.936.890.000,00), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (Rp 14.200.000.000,00)
NOL Kasus Covid-19 di Taliabu yang melegakan sekaligus menimbulkan pertanyaan. |
Laporan Tim LUGAS Taliabu | Editor: Mahar Prastowo
Tidak ada komentar