LUGAS | Lubuklinggau - Pembagian bantuan paket sembako dari Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau untuk warga miskin baru terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19 di RT 2 Kelurahan Taba Jemekeh Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau berlangsung ricuh.
Pasalnya salah seorang warga yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) berinisial NA (30), mengamuki Ketua Rukun Tetangga (RT) karena kesal namanya tidak terdaftar dalam penerima bantuan paket sembako tersebut.
Insiden itu terjadi saat pembagian paket sembako yang dilakukan secara door to door untuk menghindari kerumuan massa, Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Beruntung saat kejadian tim pembagian sembako yang melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Bhabinkamtibmas), yang ada di lokasi berhasil mengamankan warga tersebut.
Ketua RT 2 Taba Jemekeh, Basun, menjelaskan kronologis kejadian. Dijelaskannya, awalnya ia bersama petugas membagikan bantuan kepada warga sesuai data yang sudah ada dari Pemkot Lubuklinggau. Kemudian terjadi kesalahpahaman dari warga yang belum mendapat bantuan.
“Sudah saya jelaskan, yang belum dapat akan kami ambilkan KK-nya, kemudian diusulkan ke Posko,” ujarnya.
Setelah menjelaskan hal itu, dia melanjutkan pembagian sembako ke rumah-rumah warga lainnya. Namun ternyata sejumlah paket sembako ada yang diserahkan kepada mereka yang tidak sesuai data.
“Nah, mereka yang paketnya ditarik kembali ini, mendatangi dan setengah mengancam saya,” katanya.
Bahkan menurut Basun, warganya yang bernama NA juga mengeluarkan kalimat tidak pantas, dan hendak melayangkan pukulan kepada dirinya, sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan.
Dikatakan Basun, dia berharap warga bisa tenang, jangan membuat warga lainnya resah. “Kami selaku RT maupun tim pembagian sembako, akan memberikan kepada yang memang betul-betul berhak mendapatkannya,” katanya.
Komandan Kodim (Dandim) 0405/Mura-Linggau-Muarata (MLM) Letkol Inf M A’an Setiawan, ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Namun menurutnya persoalan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Betul itu terjadi, tapi sudah didamaikan oleh Mayor Czi Ayub dan Danramil,” pungkasnya. (mar/palpos)
Tidak ada komentar