LUGAS | Setelah perwakilan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, pada senin 23 September 2019, akhirnya mereka diterima oleh perwakilan anggota DPR.
Dalam pertemuan itu mahasiswa merasa kecewa dan melayangkan mosi tidak percaya pada DPR karena apa yang mereka aspirasikan yang secara tertulis disampaikan kepada sekjen DPR RI pada tanggal 19 September 2019 tidak disampaikan pada anggota DPR.
Dalam pertemuan yang singkat itu mahasiswa menyampaikan kekecewaan karena ternyata DPR tidak mendengarkan aspirasi mereka, yang pada tanggal 19 September lalu sudah mengirimkan surat melalui sekjen DPR RI.
"Hari ini kami melayangkan mosi tidak percaya kepada Dewan Penghianat Rakyat!" ujar salah satu mahasiswa dari dalam ruang pertemuan, disambut gemuruh mahasiswa di dalam maupun di luar ruangan.
"Hari ini kami melayangkan mosi tidak percaya kepada Dewan Penghianat Rakyat!" ujar salah satu mahasiswa dari dalam ruang pertemuan, disambut gemuruh mahasiswa di dalam maupun di luar ruangan.
Mahasiswa juga berjanji pada hari ini, Selasa 24 September 2019 akan datang kemabali dengan massa yang lebih banyak lagi.
Aksi mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat berlangsung di berbagai kota di Indonesia dengan berbagai tuntutan, mulai dari soal RUU kontrovesial, penyelesaian pelanggaran HAM pada aksi damai 21-22 mei, pengusutan kematian massal petugas dan saksi pemilu, hingga tuntutan agar Jokowi mundur karena telah melanggar UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. (yusuf/mp)
Aksi mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat berlangsung di berbagai kota di Indonesia dengan berbagai tuntutan, mulai dari soal RUU kontrovesial, penyelesaian pelanggaran HAM pada aksi damai 21-22 mei, pengusutan kematian massal petugas dan saksi pemilu, hingga tuntutan agar Jokowi mundur karena telah melanggar UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. (yusuf/mp)
Tidak ada komentar