LUGAS | Taliwang - Pemerintah Sumbawa Barat menggelar rapat koordinasi Pemulihan Mental, Fisik dan Perekonomian penanganan bencana Gempa Bumi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) bersama Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Posko Tanggap Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah KSB (13/9). Agenda yang dihadiri oleh Ketua Pokja Industri Pedesaan KEIN Dr. Aries Muftie, SE., SH, MH., ini dihadiri pula oleh Forkopimda, dan beberapa relawan lintas profesi.
Kepala Dinas DPMDes. Drs. Mulyadi, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Ketua KEIN Nasional akan membawa semangat baru bagi masyarakat KSB.
"Dampak gempa yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 2018 lalu, KSB mengalami ribuan rumah dan fasilitas umum rusak. Dengan keadaan ini tentunya jika tidak segera ditangani maka akan menjadi penderitaan panjang." Ujarnya
Hal yang menonjol, lanjutnya, adalah perekonomian yang semakin menurun. Karena warga pada saat ini masih trauma dan tidak bisa berbuat apa-apa. Para pedagang dan toko-toko kecil juga masih terlihat tutup, belum ada kegiatan yang normal seperti semula. Dengan hadirnya KEIN diharapkan bisa memberikan alternatif terbaik dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Semoga KEIN dan gerakan Desa Emasnya bisa membantu KSB untuk menggerakkan partisipasi gotong royong karena gerakan Desa Emas telah mengadopsi nilai-nilai Semaul Undong dari Korea Selatan. Nilai-nilai ini nantinya akan diterapkan, bekerjasama dengan masyarakat untuk membangkitkan kembali KSB." Tambahnya.
Sementara itu Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin, S.T mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah ikut membantu memberikan support positif kepada warga yang terkena gempa walaupun para relawan tersebut juga adalah korban terdampak Gempa.
"Saya mengajak kita semua untuk terus bersyukur karena diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi. Hidup ini gak bisa sendiri, tidak ada yang bisa tanpa bantuan orang lain. Berbeda adalah suatu hal yang positif selama itu niatnya adalah untuk membangun daerah ini, manusia yang baik adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya." Ucap pejabat yang akrab dipanggil Bang Fud ini.
Bang Fud mengungkapkan, kehadiran KEIN disini adalah untuk meminta masukan dari Pemda KSB sehingga apa yang masih dirasakan sebagai hambatan atau masih kurang dalam penanganan nantinya akan disampaikan kepada Presiden RI. Menurut Bang Fud Gempa yang melanda NTB khususnya KSB membuat perekonomian menurun, kegiatan perdagangan terhambat, industri-industri kecil menengah juga tidak lagi bisa beroperasi, sama halnya pada bidang pertanian, para petani di KSB saat ini belum bisa berbuat apa-apa karena masih trauma. Akibatnya adalah tingkat kemiskinan akan naik.
Bang Fud juga berharap, Kementrian Desa bisa berkunjung ke KSB agar bisa mempercepat masa pemulihan. Menurut Bang Fud, dana desa yang jumlahnya besar bisa dipakai untuk membantu masa recovery, rehabilitasi dan konstruksi menjadi lebih cepat. Bukan itu saja, keterlibatan desa juga akan membangun moralitas dan mental warga.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pokja Industri Pedesaan KEIN, Aries Muftie mengatakan, bahwa ada tiga hal positif yang bisa diambil hikmahnya dari sebuah bencana. Ketiga hal tersebut akan membuat sebuah daerah lebih maju lagi seperti halnya dengan yang terjadi di Aceh yang ditimpa Tsunami dan Djogja yang ditimpa bencana Gempa yang dasyat.
"Kita harus maknai bencana ini dengan hal positif, seperti Aceh yang ditimpa Tsunami menimbulkan korban 600ribu orang meninggal dunia. Sebelum Tsunami, Aceh menjadi daerah yang sangat berbahaya dengan kehadiran Gerakan Aceh Merdeka (GAM), namun Allah menghapus para prajurit GAM tersebut dengan Tsunami." Ungkapnya.
Hal yang sama dialami oleh beberapa desa di Djogja yang dulunya adalah desa biasa saja, namun pasca terjadinya Gempa desa-desa tersebut bangkit secara Gotong Royong menjadi desa yang maju dan dikunjungi oleh beberapa negara. Perubahan yang diturunkan oleh Allah dirubah menjadi suatu kekuatan.
Lahirnya Semaul Undong di Korea adalah juga karena bencana, lanjutnya, pada tahun 1969 di Korea ada bencana radikalisasi
sosial dimana pembangunan hanya berpusat pada keluarga terpandang atau konglomerat. Allah menurunkan banjir bandang, sehingga Pemerintahan Korea pada saat itu lumpuh total. Dari kejadian tersebut ada beberapa desa yang bisa bertahan tanpa bantuan pemerintah. Desa-desa inilah yang dalam beberapa tahun menjadi desa yang maju dan sejahtera karena masyarakatnya bergotong royong.
Selanjutnya Ia mengatakan, pemulihan fisik juga harus diprioritaskan. Bangunan fasilitas publik, seperti pendidikan dan kesehatan. Pembangunan fisik bangunan rumah warga juga sangat penting dan mempengaruhi mental warga.
Dandim 1628/Sumbawa Barat, Letkol Czi Eddy Oswaronto juga membangkitkan semangat para hadirin yang hadir. Eddy mengatakan, pihaknya selalu siap membantu Pemda dan warga dalam menyelesaikan masalah dan membantu kesulitan masyarakat, khususnya masyarakat KSB, karena hal tersebut telah tertuang pada Undang-undang.
"TNI sebagai bagian dari komponen bangsa sesuai UU RI No 34 tahun 2004 tentang tugas pokok TNI yaitu melaksanakan operasi militer selain perang salah satunya adalah membantu penaggulangan akibat bencana alam." Ungkap Eddy. TNI juga selalu terlibat membantu mensukseskan beberapa program Pemda KSB seperti pembangunan rumah warga miskin dan melaksanakan gotong royong di desa-desa terpencil.
Yang masih menjadi kendala, tambah Eddy, adalah infrastruktur jalan yang menuju daerah terpencil belum semuanya baik, sehingga mempersulit percepatan akses pada daerah-daerah tersebut saat terjadinya bencana seperti ini. [L/ARozaq]
Kepala Dinas DPMDes. Drs. Mulyadi, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Ketua KEIN Nasional akan membawa semangat baru bagi masyarakat KSB.
"Dampak gempa yang terjadi pada tanggal 19 Agustus 2018 lalu, KSB mengalami ribuan rumah dan fasilitas umum rusak. Dengan keadaan ini tentunya jika tidak segera ditangani maka akan menjadi penderitaan panjang." Ujarnya
Hal yang menonjol, lanjutnya, adalah perekonomian yang semakin menurun. Karena warga pada saat ini masih trauma dan tidak bisa berbuat apa-apa. Para pedagang dan toko-toko kecil juga masih terlihat tutup, belum ada kegiatan yang normal seperti semula. Dengan hadirnya KEIN diharapkan bisa memberikan alternatif terbaik dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Semoga KEIN dan gerakan Desa Emasnya bisa membantu KSB untuk menggerakkan partisipasi gotong royong karena gerakan Desa Emas telah mengadopsi nilai-nilai Semaul Undong dari Korea Selatan. Nilai-nilai ini nantinya akan diterapkan, bekerjasama dengan masyarakat untuk membangkitkan kembali KSB." Tambahnya.
Sementara itu Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddin, S.T mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah ikut membantu memberikan support positif kepada warga yang terkena gempa walaupun para relawan tersebut juga adalah korban terdampak Gempa.
"Saya mengajak kita semua untuk terus bersyukur karena diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi. Hidup ini gak bisa sendiri, tidak ada yang bisa tanpa bantuan orang lain. Berbeda adalah suatu hal yang positif selama itu niatnya adalah untuk membangun daerah ini, manusia yang baik adalah manusia yang bisa bermanfaat bagi manusia lainnya." Ucap pejabat yang akrab dipanggil Bang Fud ini.
Bang Fud mengungkapkan, kehadiran KEIN disini adalah untuk meminta masukan dari Pemda KSB sehingga apa yang masih dirasakan sebagai hambatan atau masih kurang dalam penanganan nantinya akan disampaikan kepada Presiden RI. Menurut Bang Fud Gempa yang melanda NTB khususnya KSB membuat perekonomian menurun, kegiatan perdagangan terhambat, industri-industri kecil menengah juga tidak lagi bisa beroperasi, sama halnya pada bidang pertanian, para petani di KSB saat ini belum bisa berbuat apa-apa karena masih trauma. Akibatnya adalah tingkat kemiskinan akan naik.
Bang Fud juga berharap, Kementrian Desa bisa berkunjung ke KSB agar bisa mempercepat masa pemulihan. Menurut Bang Fud, dana desa yang jumlahnya besar bisa dipakai untuk membantu masa recovery, rehabilitasi dan konstruksi menjadi lebih cepat. Bukan itu saja, keterlibatan desa juga akan membangun moralitas dan mental warga.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pokja Industri Pedesaan KEIN, Aries Muftie mengatakan, bahwa ada tiga hal positif yang bisa diambil hikmahnya dari sebuah bencana. Ketiga hal tersebut akan membuat sebuah daerah lebih maju lagi seperti halnya dengan yang terjadi di Aceh yang ditimpa Tsunami dan Djogja yang ditimpa bencana Gempa yang dasyat.
"Kita harus maknai bencana ini dengan hal positif, seperti Aceh yang ditimpa Tsunami menimbulkan korban 600ribu orang meninggal dunia. Sebelum Tsunami, Aceh menjadi daerah yang sangat berbahaya dengan kehadiran Gerakan Aceh Merdeka (GAM), namun Allah menghapus para prajurit GAM tersebut dengan Tsunami." Ungkapnya.
Hal yang sama dialami oleh beberapa desa di Djogja yang dulunya adalah desa biasa saja, namun pasca terjadinya Gempa desa-desa tersebut bangkit secara Gotong Royong menjadi desa yang maju dan dikunjungi oleh beberapa negara. Perubahan yang diturunkan oleh Allah dirubah menjadi suatu kekuatan.
Lahirnya Semaul Undong di Korea adalah juga karena bencana, lanjutnya, pada tahun 1969 di Korea ada bencana radikalisasi
sosial dimana pembangunan hanya berpusat pada keluarga terpandang atau konglomerat. Allah menurunkan banjir bandang, sehingga Pemerintahan Korea pada saat itu lumpuh total. Dari kejadian tersebut ada beberapa desa yang bisa bertahan tanpa bantuan pemerintah. Desa-desa inilah yang dalam beberapa tahun menjadi desa yang maju dan sejahtera karena masyarakatnya bergotong royong.
Selanjutnya Ia mengatakan, pemulihan fisik juga harus diprioritaskan. Bangunan fasilitas publik, seperti pendidikan dan kesehatan. Pembangunan fisik bangunan rumah warga juga sangat penting dan mempengaruhi mental warga.
Dandim 1628/Sumbawa Barat, Letkol Czi Eddy Oswaronto juga membangkitkan semangat para hadirin yang hadir. Eddy mengatakan, pihaknya selalu siap membantu Pemda dan warga dalam menyelesaikan masalah dan membantu kesulitan masyarakat, khususnya masyarakat KSB, karena hal tersebut telah tertuang pada Undang-undang.
"TNI sebagai bagian dari komponen bangsa sesuai UU RI No 34 tahun 2004 tentang tugas pokok TNI yaitu melaksanakan operasi militer selain perang salah satunya adalah membantu penaggulangan akibat bencana alam." Ungkap Eddy. TNI juga selalu terlibat membantu mensukseskan beberapa program Pemda KSB seperti pembangunan rumah warga miskin dan melaksanakan gotong royong di desa-desa terpencil.
Yang masih menjadi kendala, tambah Eddy, adalah infrastruktur jalan yang menuju daerah terpencil belum semuanya baik, sehingga mempersulit percepatan akses pada daerah-daerah tersebut saat terjadinya bencana seperti ini. [L/ARozaq]
Tidak ada komentar