LUGAS | Jakarta - Bank Indonesia mengumumkan posisi cadangan devisa Pemerintah Indonesia akhir Januari 2018 tercatat USD131,98 miliar, lebih tinggi USD1,78 miiar dibandingkan posisi akhir Desember 2017 sebesar USD130,20 miliar.
Ini artinya cadangan devisa RI kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah dalam kurun waktu 1 bulan dan juga rekor baru kenaikan jumlah cadangan devisa RI sebesar 31,33 miliar dibandingkan posisi 4 tahun lalu pada Januari 2014.
Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa yang berasal dari pajak dan hasil ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Ini artinya cadangan devisa RI kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah dalam kurun waktu 1 bulan dan juga rekor baru kenaikan jumlah cadangan devisa RI sebesar 31,33 miliar dibandingkan posisi 4 tahun lalu pada Januari 2014.
Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa yang berasal dari pajak dan hasil ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2018 tersebut cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Demikian dikutip Lugas Online dari siaran pers Bank Indonesia, rabu (7/2/2018).
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan", tulis BI.
Kilas balik jumlah cadangan devisa RI 4 tahun lalu hanya sebesar US$100,65 miliar pada akhir Januari 2014. Pada level tersebut, cadangan devisa hanya dapat membiayai 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. (PJD)
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan", tulis BI.
Kilas balik jumlah cadangan devisa RI 4 tahun lalu hanya sebesar US$100,65 miliar pada akhir Januari 2014. Pada level tersebut, cadangan devisa hanya dapat membiayai 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. (PJD)
1 komentar