LUGAS | Jakarta - Kapusdatin (Kepala Pusat Data Informasi) dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menegaskan bahwa kejadian tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Salem, Brebes, Jawa Tengah adalah murni bencana alam.
"Murni bencana alam, tidak ada kaitan dengan illegal logging, konversi pengggunaan atau perubahan lahan, dan sebagainya," jelas Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (23/2/2018).
Lahan tersebut, demikian diungkapkan Sutopo, digunakan sebagai hutan pinus, tidak ada permukiman di sepanjang lintasan dan merupakan lereng perbukitan hutan pinus itu curam.
"Daerahnya tinggi rawan longsor. Potensi longsor pun semakin tinggi ketika curah hujan naik," terang Sutopo.
Sebagaimana dilansir dalam konferensi pers oleh BPNP, longsor di Brebes luasnya 16,8 hektar, dengan panjang daerah longsoran sekira 1 kilometer, lebar mahkota 120 m dan ketebalan 5-20 m, serta volume longsor mencapai 1,5 juta meter kubik.
"Hutan seperti ini bisa terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa. Apalagi daerah hutan resapan air berubah jadi tegalan dan pemukiman maka potensi longsor semakin tinggi," tegas Sutopo.
Longsor terjadi pada hari kamis (22/2/2018) pukul 08.45 WIB. Berdasarkan data dari posko, korban meninggal adalah Wati (80), Karsini (66), Radam (59), Casto (48), Wartinah (46), Kiswan (45) dan satu korban meninggal hari ini Carki (53).
Adapun jumlah orang hilang sebanyak 13 orang atas nama Rasminah, Turkiyah, Haryanto, Sarmah, Dastip, Sartinah, Tarsinah, Sujono,Kuswanto, Suwirso,Rustam, Casti, Marsui, Wastim Wahyu.
5 orang luka masih dirawat intensif di rumah sakit, yaitu 3 orang di Puskesmas Bentar, 1 di RS Banyumas dan 1 di RS Majenang. [L]
"Murni bencana alam, tidak ada kaitan dengan illegal logging, konversi pengggunaan atau perubahan lahan, dan sebagainya," jelas Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (23/2/2018).
Lahan tersebut, demikian diungkapkan Sutopo, digunakan sebagai hutan pinus, tidak ada permukiman di sepanjang lintasan dan merupakan lereng perbukitan hutan pinus itu curam.
"Daerahnya tinggi rawan longsor. Potensi longsor pun semakin tinggi ketika curah hujan naik," terang Sutopo.
Sebagaimana dilansir dalam konferensi pers oleh BPNP, longsor di Brebes luasnya 16,8 hektar, dengan panjang daerah longsoran sekira 1 kilometer, lebar mahkota 120 m dan ketebalan 5-20 m, serta volume longsor mencapai 1,5 juta meter kubik.
"Hutan seperti ini bisa terjadi longsor dan menimbulkan korban jiwa. Apalagi daerah hutan resapan air berubah jadi tegalan dan pemukiman maka potensi longsor semakin tinggi," tegas Sutopo.
Longsor terjadi pada hari kamis (22/2/2018) pukul 08.45 WIB. Berdasarkan data dari posko, korban meninggal adalah Wati (80), Karsini (66), Radam (59), Casto (48), Wartinah (46), Kiswan (45) dan satu korban meninggal hari ini Carki (53).
Adapun jumlah orang hilang sebanyak 13 orang atas nama Rasminah, Turkiyah, Haryanto, Sarmah, Dastip, Sartinah, Tarsinah, Sujono,Kuswanto, Suwirso,Rustam, Casti, Marsui, Wastim Wahyu.
5 orang luka masih dirawat intensif di rumah sakit, yaitu 3 orang di Puskesmas Bentar, 1 di RS Banyumas dan 1 di RS Majenang. [L]
Tidak ada komentar