CALLIND Pesaing WhatsApp Karya Wong Kebumen Mendunia

Gambar: tabloidlugas.com/ist
LUGAS | Kebumen - Aplikasi media sosial baru seperti WhatsApp ini 100% hasil karya asli anak Indonesia yang bernama Novi Wahyuningsih, warga Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, Kebumen telah berhasil menciptakan aplikasi chatting bernama Callind. Novi tercatat sebagai alumni SDN 2 Sugihwaras Adimulyo, alumni SMPN 1 dan SMAN 1 Karanganyar, Kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah. Seperti apa aplikasi karya gadis berusia 26 tahun ini?

Callind yang merupakan singkatan dari Calling Indonesia merupakan aplikasi yang mirip dengan WhatsApp dan BBM yang memungkinkan kita melakukan chat privat, broadcast message, kirim foto, telepon, hingga video call.

Meski belum diluncurkan secara resmi, tapi aplikasi ini sudah dapat diunduh di toko aplikasi di Android yakni Play Store. Hingga saat ini menurut Novi, pengguna aplikasi tersebut tercatat ada sekitar 70 ribu.


Ke depan, ditargetkan bisa mencapai 10 juta pengguna dalam 1 tahun. Dan 3 tahun kemudian, ditargetkan mencapai 50 juta pemakai.

Seluk Beluk Callind, Alternatif WhatsApp Buatan Gadis KebumenNovi Wahyuningsih sedang memperlihatkan CALLIND Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Callind yang diklaim oleh Novi sebagai aplikasi chatting buatan asli Indonesia ini rencananya baru akan resmi diluncurkan pada bulan Februari 2018 nanti di Jakarta. Ia pun berharap, Callind bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, jadi raja di negara sendiri dan juga diterima dunia. 

"Semoga bisa benar-benar diterima di Indonesia dan bahkan merajai di negeri sendiri, selain itu bisa juga digunakan oleh masyarakat di dunia. Target 50 juta pengguna dalam 3 tahun semoga juga bisa tercapai," pungkas alumni UGM ini.

Kini gadis asal Kebumen itu tidak hanya sibuk mengembangkan perusahaan yang ia miliki, namun juga mondar-mandir ke beberapa kota di Indonesia untuk mengisi workshop/ seminar sebagai pembicara. Dia mengaku sering diundang dalam acara berskala nasional ataupun internasional. 


Novi menceritakan awal mula memiliki ide hingga sekarang menjadi Direktur Utama di sejumlah perusahaan IT (Teknologi Informasi) yang didirikannya. Sebut saja PT Wahyu Global Abadi, PT Rise Solution International, dan PT Callind Network International. 


"Dulu saya kuliah di UGM mengambil jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, lulus tahun 2011. Saat kuliah saya juga nyambi sebagai penjaga warnet. Dari situ saya mulai belajar bikin blog dan website. Sebelum muncul ide pembuatan Callind malah saya dulu pengennya buat aplikasi medsos seperti Facebook namun belum kesampaian," kata Novi

"Meski kurang sreg, tapi jujur saya pertama kali belajar bisnis dari dunia MLM itu. Saya yang tadinya pendiam dan hanya fokus belajar biar jadi anak cerdas di kampus akhirnya mulai belajar leadership dan marketing," imbuh Novi.

Tidak hanya lulusan UGM, ia juga meneruskan kuliah di STIE Putra Bangsa Bekasi dan juga meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Bina Nusantara di Jakarta.

Selain belajar otodidak, dalam penciptaan aplikasi Callind, Novi juga belajar mengambil ilmu dari para ahli IT yang ia kenal selama bekerja sebagai marketing di Perusahaan Venture Capital di Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 2015. Ahli IT dari beberapa negara ia dekati demi menyempurnakan ide yang pernah muncul sebelumnya. 

Aplikasi tersebut saat ini sudah bisa diunduh di toko aplikasi Android yakni Play Store. "Setelah beberapa kali uji coba akhirnya pada bulan Maret 2016 lalu aplikasi Callind sudah bisa dipakai meskipun belum resmi di-launching, karena masih kita coba jalankan dulu. Kita lihat perkembangannya dulu, kalau sudah benar-benar siap nanti kita launching," lanjutnya. 

(PJD/DTK)


Refensi: 
https://www.linkedin.com/in/noviwahyuningsih
https://inet.detik.com/cyberlife/d-3733956/gadis-asal-kebumen-ini-ciptakan-tandingan-whatsapp
https://inet.detik.com/cyberlife/d-3734004/seluk-beluk-callind-pesaing-whatsapp-buatan-gadis-kebumen

Tidak ada komentar