Pohon kelapa melambai hampir di sepanjang pantai Indonesia, Foto:almuttaqinjepara.com |
LUGAS | Jakarta - Nyiur kelapa melambai di sepanjang pantai bukan sekadar syair pemanis lagu. Dimulai dari akar, batang, nyiur, sabut, air kelapa dan buahnya dari satu pohon kelapa semuanya bermanfaat untuk kehidupan manusia. Air kelapa sangat berguna untuk menggantikan cairan tubuh sedangkan daging buahnya mempunyai kandungan serat tinggi untuk melancarkan pencernaan.
Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya. Salah satu potensi agraria Indonesia adalah kita merupakan penghasil kelapa terbesar di dunia. Hal ini merupakan keunggulan komparatif Indonesia untuk membangun sektor agroindustri. Tetapi sayang, kelapa yang kita hasilkan tidak diolah semaksimal mungkin agar menghasilkan produk dengan value added yang tinggi.
Indonesia sebagai negara dengan perkebunan kelapa terluas di dunia banyak dilirik negara Eropa dimana mereka sedang gencar memasyarakatkan penggunaan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) dan produk turunannya.
Foto: cocoislands.blogspot.com |
Ditangan seorang ilmuwan, dosen, pengusaha, dan seorang ahli kelapa dunia yang bernama Profesor Wisnu Gardjito, kelapa bisa diolah menjadi produk-produk inovatif dengan value added tinggi. Oleh karena itu dikembangkan usaha bersama dalam bidang riset, produksi, dan pemasaran dalam suatu wadah komunitas yang oleh Prof. Wisnu diberi nama THE GREEN COCO ISLAND (TGCI) yang mengembangkan produk olahan kelapa.
Hasil olahan kelapa diantaranya adalah VCO dan Extra VCO, Minyak goreng kelapa putih Cooking Oil yang jauh lebih sehat dari minyak sawit, VCO, Kecap, Desicated Coconut (Tepung Kelapa), Sirup, Nata Decoco, Briket/Arang, Cocofeat untuk pupuk/polybag ramah lingkungan, Asap Cair untuk pengawetan dan pengusir hama, Serabutnya bisa dijadikan bahan kursi jok mobil mewah, Sabun kecantikan, Body Scrub, Pelembab kulit, Pengusir Flu, dan bahkan bisa menjadi Bioetanol, hingga konstruksi jalan raya yang semuanya dari kelapa. Ada sekitar 250 produk olahan kelapa dan jika dikembangkan bisa hingga 1600 item.
Menurut Wisnu, produk kelapa jika diolah secara kreatif bisa menghasilkan omzet yang menguntungkan dan menjadi usaha yang bisa mensejahterakan para petani. Indonesia memiliki 3,8 juta tanaman kelapa yang menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Hampir seluruh perkebunan kelapa di Indonesia adalah kebun organik. Lanjut Wisnu selaku Pendiri The Green Coco Island ini yang berhasil membuat olahan kelapa menjadi berbagai produk dan berhasil menembus pasar ekspor ke eropa dan negara lainnya.
"Pemasaran produk kelapa sudah sampai ke Eropa, Kanada, Amerika dan Jepang," ungkapnya.
"Ada banyak produk kami yang belum kami pasarkan, karena belum di patenkan. Nanti diambil orang luar. Jadi belum bisa kita kasih tahu. Ini menyangkut hak cipta," tambahnya.
Komunitas TGCI yang bermarkas di Komplek Permata Duta Cilodong Depok sering mengadakan pelatihan dan pengolahan produk kelapa di berbagai daerah di Indonesia. Komunitas ini sudah ada di banyak tempat di Indonesia berupa cluster-cluster dan terbentuk menjadi sistem usaha bersama.
Produk-produk yang dipasarkan tidak hanya berbasis kelapa, tetapi juga produk-produk rekanan dari komunitas The Green Coco Island dengan mengusung konsep usaha berjama'ah "Dari Kita, Oleh Kita, dan Untuk Kita". Sudah saatnya kita menjadi bangsa yang mandiri, tidak tergantung dengan bangsa lain. Oleh karena itu mari kita bersinergi pada semua lini dan pada semua bidang, minimal dengan mencintai dan memprioritaskan produk-produk Indonesia.
Visi Prof. Wisnu Gardjito adalah pada tahun 2060 Indonesia menjadi negara agroindustri terkuat di dunia dengan berbagai keunggulan kompetitif melalui penciptaan SDM unggul dalam membangun Indonesia di sektor agroindustri. Mari kita dukung cita-cita mulia ini ! (PJD/L)
Menurut Wisnu, produk kelapa jika diolah secara kreatif bisa menghasilkan omzet yang menguntungkan dan menjadi usaha yang bisa mensejahterakan para petani. Indonesia memiliki 3,8 juta tanaman kelapa yang menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Hampir seluruh perkebunan kelapa di Indonesia adalah kebun organik. Lanjut Wisnu selaku Pendiri The Green Coco Island ini yang berhasil membuat olahan kelapa menjadi berbagai produk dan berhasil menembus pasar ekspor ke eropa dan negara lainnya.
Berbagai produk olahan kelapa Komunitas TGCI, Foto: IST |
"Ada banyak produk kami yang belum kami pasarkan, karena belum di patenkan. Nanti diambil orang luar. Jadi belum bisa kita kasih tahu. Ini menyangkut hak cipta," tambahnya.
Komunitas TGCI yang bermarkas di Komplek Permata Duta Cilodong Depok sering mengadakan pelatihan dan pengolahan produk kelapa di berbagai daerah di Indonesia. Komunitas ini sudah ada di banyak tempat di Indonesia berupa cluster-cluster dan terbentuk menjadi sistem usaha bersama.
Produk-produk yang dipasarkan tidak hanya berbasis kelapa, tetapi juga produk-produk rekanan dari komunitas The Green Coco Island dengan mengusung konsep usaha berjama'ah "Dari Kita, Oleh Kita, dan Untuk Kita". Sudah saatnya kita menjadi bangsa yang mandiri, tidak tergantung dengan bangsa lain. Oleh karena itu mari kita bersinergi pada semua lini dan pada semua bidang, minimal dengan mencintai dan memprioritaskan produk-produk Indonesia.
Visi Prof. Wisnu Gardjito adalah pada tahun 2060 Indonesia menjadi negara agroindustri terkuat di dunia dengan berbagai keunggulan kompetitif melalui penciptaan SDM unggul dalam membangun Indonesia di sektor agroindustri. Mari kita dukung cita-cita mulia ini ! (PJD/L)
Referensi:
http://ukmdepok.co.id/usaha-bersama-mengolah-produk-kelapa-di-depok/
http://ahaigreencoco.blogspot.co.id/2015/11/tentang-profil-the-green-coco-island-tgci.html
http://produkindonesia.biz.id/
http://produkindonesia.biz.id/
Tidak ada komentar