LUGAS | Jakarta - Melalui akun jejaring sosialnya, seorang netizen bernama Rendy Saputra membeberkan beragam jenis model bisnis penyelenggaraan umroh di Indonesia. Ia, dapat menguraikan "dapur" biro perjalanan wisata reliji umroh karena sejak tahun 2009, demikian ia mengaku, menekuni bisnis ini.
Dalam catatan tersebut, ia berbicara tentang amburadulnya layanan umroh yang terjadi akhir-akhir ini. Amburadulnya layanan umroh oleh beberapa pihak penyelenggara tidak hanya berdampak kepada jamaah, tetapi juga berdampak kepada beberapa vendor penyedia layanan handling jamaah di Saudi.
"Ijinkan saya untuk memaparkan pemikiran pribadi bagi khazanah berfikir dunia umroh tanah air. 2009 Saya berangkat sebagai jamaah. 2010 saya berangkat sebagai jamaah, umroh i'tikaf 18 hari di madinah dan mekkah (ied), 2011 sampai dengan 2017 saya membimbing jamaah umroh atas undangan travel rekanan," paparnya.
Dengan bekal pengalaman melakukan 9 kali perjalann umroh, yaitu dua kali sebagai jamah, dan 7 kali sebagai pembimbing, membuat Rendy sangat memahami dapur operator umroh. Sehingga paparan yang ia sampaikan pun lebih objektif, logis dan tanpa tendensi.
Berikut ini, paparan tentang beragam model bisnis biro perjalanan umroh di Indonesia.
"Ijinkan saya untuk memaparkan pemikiran pribadi bagi khazanah berfikir dunia umroh tanah air. 2009 Saya berangkat sebagai jamaah. 2010 saya berangkat sebagai jamaah, umroh i'tikaf 18 hari di madinah dan mekkah (ied), 2011 sampai dengan 2017 saya membimbing jamaah umroh atas undangan travel rekanan," paparnya.
Dengan bekal pengalaman melakukan 9 kali perjalann umroh, yaitu dua kali sebagai jamah, dan 7 kali sebagai pembimbing, membuat Rendy sangat memahami dapur operator umroh. Sehingga paparan yang ia sampaikan pun lebih objektif, logis dan tanpa tendensi.
Berikut ini, paparan tentang beragam model bisnis biro perjalanan umroh di Indonesia.
Bisnis model tipe 1 :
Bisnis model Umroh sebenarnya sederhana. Hampir sama dengan bisnis jasa manajemen perjalanan tour wisata. Penyelenggara membangun sebuah paket perjalanan. Ditentukanlah waktu perjalanan, fasilitas, kegiatan, lalu ditawarkan ke publik. Penyeleggara mendapatkan profit atas pelayanan yang mereka hadirkan. Wajar.
Biaya Umroh pada model ini secara garis besar terdiri dari tiket pesawat (pp), yang juga merupakan cost terbesar. Berikutnya adalah biaya handling jamaah di Saudi. Hotel, bus, guide dan catering makan selama di Saudi (Makkah-Madinah-Jeddah).
Lalu, biaya legalitas seperti visa dan passport, adalah urusan pribadi jamaah dan biasanya (relatif jarang) dimasukkan ke dalam biaya umroh.
Setelah itu, tools identitas dari tour travel seperti koper, peralatan umroh dan lain-lain.
Setidaknya, itulah 4 bagian besar pembentuk biaya umroh. Penyelenggara tinggal mendesain bentuk dari layanan umroh yang ada seperti:
- Berapa hari di Saudi,
Setidaknya, itulah 4 bagian besar pembentuk biaya umroh. Penyelenggara tinggal mendesain bentuk dari layanan umroh yang ada seperti:
- Berapa hari di Saudi,
- Mekkah atau Madinah,
- Pesawatnya langsung atau transit
- Lokasi Hotel
- Kualitas bus
- Menu makan internasional, far east, atau Katering Indonesia.
Kesemua desain itu akan membentuk harga pokok perjalanan umroh dan penyelenggara umroh tinggal menjualnya diatas harga pokok, sehingga terciptalah profit. Wajar.
Sebagai contoh, perhitungan struktur pembentuk cost umroh:
- tiket pesawat (pp) Rp13 juta (transit 1 kali)
- handling selama di saudi Rp6 juta
- tools identitas travel Rp 1,5 juta
- visa Rp1 juta (tergantung season).
Jadi harga pokoknya menjadi Rp20,5 juta. Jika travel mau ambil laba kotor R2 juta per orang, berarti tinggal dijual 22,5 juta.
Sederhana bukan?
Selengkapnya, klik Disini
- Pesawatnya langsung atau transit
- Lokasi Hotel
- Kualitas bus
- Menu makan internasional, far east, atau Katering Indonesia.
Kesemua desain itu akan membentuk harga pokok perjalanan umroh dan penyelenggara umroh tinggal menjualnya diatas harga pokok, sehingga terciptalah profit. Wajar.
Sebagai contoh, perhitungan struktur pembentuk cost umroh:
- tiket pesawat (pp) Rp13 juta (transit 1 kali)
- handling selama di saudi Rp6 juta
- tools identitas travel Rp 1,5 juta
- visa Rp1 juta (tergantung season).
Jadi harga pokoknya menjadi Rp20,5 juta. Jika travel mau ambil laba kotor R2 juta per orang, berarti tinggal dijual 22,5 juta.
Sederhana bukan?
Selengkapnya, klik Disini
Tidak ada komentar