LUGAS | Jakarta - "Radikalisme akan dilawan dengan nasionalisme, karena itu, Kementerian Pertahanan sedang merancang program Bela Negara untuk mahasiswa yang akan masuk perguruan tinggi," ujar Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu saat menghadiri peringatan Hari Bela Negara di Monas, Jakarta Sabtu (19/12/2015).
Menurut Menhan, tantangan bangsa ke depan adalah melindungi generasi muda dari aliran keagamaan sempalan yang memiliki sejarah kekerasan. Aliran itu, menurut dia, biasanya mendorong radikalisme, mudah mengkafirkan dan tidak bisa menerima perbedaan pandangan dan keyakinan.
Maka dalam rangka memperingati Hari Bela Negara ini Menhan berharap agar tidak ada anak bangsa yang terbujuk rayu bergabung dengan ISIS berperang di negara orang. Dikhawatirkan setelah pulang justru membawa bibit kekerasan dan menularkannya kepada yang lain. "Negara harus memastikan 'Merah Putih' harus ada di sanubari para Generasi Muda sejak dini," tegas Menhan.
Perang terhadap ISIS atau DAIS (Daulah Islamiyyah) sebagai jaringan teroris arus utama saat ini terus dilakukan. Aparat tidak hanya memantau aktvitas mereka, namun juga melakukan tindakan tegas sebagai peringatan kepada siapapun bahwa tindakannya tidak dibenarkan. "Bisa jadi ancaman makar terhadap NKRI bila dibiarkan," ujar Ryamizard.
Di momentum Hari Bela Negara ini, pihak kepolisian sepertinya juga akan memberikan "kado" dengan menindak tegas jaringan ISIS di wilayah hukum Jawa Timur. Kita tunggu seperti apa kadonya.
[L]
[L]
Tidak ada komentar