LUGAS | Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk [BMRI] kembali
menggelar Mandiri Investment Forum 2015 pada tanggal 26 hingga 28
Januari 2015 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, dengan tema Pushing the Structural Reform.
Mandiri Investment Forum 2015 akan menghadirkan sebanyak 800 investor dari dalam maupun luar negeri dengan potensi investasi mencapai enampuluh trilyun rupiah.
“Investor-investor itu punya dana kelolaan hingga US$ 4-5 triliun (Rp 60.000 triliun). Mereka investor besar yang sudah punya portfolio besar di berbagai negara termasuk Indonesia,” ungkap ekonom Bank Mandiri Destri Damayanti.
Mandiri Investment Forum 2015 akan dihadiri 800 para pelaku usaha dan investor. Termasuk 150 investor institusi dari luar negeri
“Ini adalah Investment Forum yang ketiga yang diselenggarakan Bank Mandiri dengan tujuan utama mendorong kegiatan investasi di Indonesia terutama investasi portfolio,” ungkap Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala N Mansury, Kamis (22/1) di Plaza Mandiri.
Mandiri Investment Forum 2015 dibagi dalam 3 (tiga) rangkaian kegiatan mulai dari tinjauan lapangan (site visit), diskusi panel, dan pertemuan tatap muka (one on one meeting) antara pelaku usaha dengan para investor.
“Kita akan site visit (tinjauan lapangan, red) ke Kalibaru untuk melihat salah satu proyek pelabuhan dalam mendukung tol laut, perluasan Bandara Soekarno-Hatta, serta sejumlah proyek properti dan beberapa proyek pembiayaan mikro bank mandiri,” kata Pahala.
Mandiri Investment Forum 2015 akan dihadiri Wapres Jusuf Kalla yang juga memberikan keynote speaker, serta sejumlah pembicara lain diantaranya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Ketua DK OJK Muliaman D Hadad, Gubernur BI Agus Martowardojo, Professor bidang ekonomi dari Universitas Manchester Jim O’Neill.
Sebanyak 33 emiten juga akan dipertemukan dengan 77 perusahaan manajemen aset dari berbagai negara pada sesi pembicaraan tatap muka One on One Meetings.
Dalam acara Mandiri
Investment Forum 2015 ini investor asing dapat langsung memilih jenis
investasi yang diinginkan (foreign direct investment-FDI), mulai
pembelian saham-saham di BEI, pembelian obligasi maupun surat utang
pemerintah hingga pembiayaan patungan alias joint venture. [L]
Mahar Prastowomahar.prastowo@gmail.com
Tidak ada komentar