TABLOIDLUGAS.COM | Cochabamba - Bolivia
membatalkan perjanjian bebas visa dengan Israel sebagai bentuk protes
atas invasi di Jalur Gaza Palestina. Presiden Bolovia, Evo Morales
bahkan mendeklarasikan Israel sebagai negara teroris.
Deklarasi Morales terhadap Israel itu dia sampaikan kepada sekelompok pendidik di Kota Cochabamba. “Ini berarti, dengan kata lain kita menyatakan (Israel) sebagai negara teroris!,” katanya. (Baca: Giliran Pasar di Gaza Dibom Israel, 17 Tewas)
Bolovia dan Israel sebenarnya telah melakukan pejanjian bebas visa sejak 1972. Perjanjian itu memungkinkan bagi warga Israel berkunjung ke Bolivia tanpa visa. Namun, Morales memutuskan membatalkan perjanjian itu sebagai bentuk simpati kepada rakyat Gaza.
Morales sebagaimana dilaporkan Russia Today, Kamis (31/7/2014), mengatakan serangan ofensif Israel di Gaza menunjukkan bahwa Israel bukanlah penjamin prinsip-prinsip yang menghormati kehidupan. ”Dan ajaran dasar tentang hak yang mengatur hidup berdampingan secara damai dan harmonis komunitas internasional kami,” ucap Morales.
Bolivia juga pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009, ketika militer Israel menyerang Gaza kala itu. (Baca juga: AS Pasok Bom ke Israel)
Kemudian pada Pada pertengahan Juli ini, Morales mengajukan permohonan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia agar menuntut Israel dengan tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. [L/SI]
Deklarasi Morales terhadap Israel itu dia sampaikan kepada sekelompok pendidik di Kota Cochabamba. “Ini berarti, dengan kata lain kita menyatakan (Israel) sebagai negara teroris!,” katanya. (Baca: Giliran Pasar di Gaza Dibom Israel, 17 Tewas)
Bolovia dan Israel sebenarnya telah melakukan pejanjian bebas visa sejak 1972. Perjanjian itu memungkinkan bagi warga Israel berkunjung ke Bolivia tanpa visa. Namun, Morales memutuskan membatalkan perjanjian itu sebagai bentuk simpati kepada rakyat Gaza.
Morales sebagaimana dilaporkan Russia Today, Kamis (31/7/2014), mengatakan serangan ofensif Israel di Gaza menunjukkan bahwa Israel bukanlah penjamin prinsip-prinsip yang menghormati kehidupan. ”Dan ajaran dasar tentang hak yang mengatur hidup berdampingan secara damai dan harmonis komunitas internasional kami,” ucap Morales.
Bolivia juga pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2009, ketika militer Israel menyerang Gaza kala itu. (Baca juga: AS Pasok Bom ke Israel)
Kemudian pada Pada pertengahan Juli ini, Morales mengajukan permohonan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia agar menuntut Israel dengan tuduhan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. [L/SI]
Tidak ada komentar