Salah satu iklan resmi black campaign mirip #CaraPKI |
TABLOIDLUGAS.COM | Jakarta - “Menurut kami ini adalah bentuk keberpihakan yang tidak etis. Kami juga
pernah mencoba memasang iklan kampanye yang bersifat positif, namun
ditolak mentah-mentah oleh Google. Ternyata mereka berpihak. Bukan hanya
iklan resmi Jokowi yang mereka perbolehkan, bahkan Google juga
menayangkan black campaign”, ujar juru bicara Tim Media Online DPP
Partai Gerindra Noudhy Valdryno.
Kini, makin jelas adanya intervensi asing untuk memenangkan salah satu capres dengan ditunjukkannya keberpihakan perusahaan internet asal Amerika, Google.
Dalam situs peraturan periklanan Google, Google menegaskan di Indonesia mereka tidak menerima segala bentuk iklan dan konten yang berhubungan dengan politik. Namun, faktanya Google mempersilakan pemasangan iklan yang mendukung Joko dan mendiskreditkan Prabowo.
Dalam peraturan periklanan, Google menegaskan “The promotion of political candidates and political parties isn’t allowed to target Indonesia.”, peraturan tersebut bisa dilihat pada tautan berikuthttps://support.google.com/adwordspolicy/answer/1310914?hl=en. Namun ternyata iklan yang mendukung capres Joko Widodo santer beredar di situs-situs ternama yang dipancarkan melalui Google Adwords.
“Lihat di situs seperti Youtube, sudah sejak sebulan lalu, jika kita ingin melihat sebuah video akan keluar iklan Joko Widodo terlebih dahulu. Lalu jika kita membuka situs lain, bisa kita lihat iklan kampanye hitam, yang diambil dari situs hentikanprabowo.com," imbuhnya.
Pemilu presiden tahun 2014 sangat penting bagi Indonesia, sudah saatnya Indonesia bangkit dan menjadi negara yang berdiri di atas kaki sendiri.
Untuk itu masyarakat Indonesia harus waspada terhadap intervensi asing yang tidak ingin Indonesia menjadi negara kuat, serta upaya membangkitkan ideologi yang bertentangan dengan jiwa nasionalisme religius masyarakat Indonesia.
Intervensi asing juga dapat muncul dalam bentuk apa saja, salah satunya penyalahgunaan media yang mereka miliki. [L/IC]
Kini, makin jelas adanya intervensi asing untuk memenangkan salah satu capres dengan ditunjukkannya keberpihakan perusahaan internet asal Amerika, Google.
Dalam situs peraturan periklanan Google, Google menegaskan di Indonesia mereka tidak menerima segala bentuk iklan dan konten yang berhubungan dengan politik. Namun, faktanya Google mempersilakan pemasangan iklan yang mendukung Joko dan mendiskreditkan Prabowo.
Dalam peraturan periklanan, Google menegaskan “The promotion of political candidates and political parties isn’t allowed to target Indonesia.”, peraturan tersebut bisa dilihat pada tautan berikuthttps://support.google.com/adwordspolicy/answer/1310914?hl=en. Namun ternyata iklan yang mendukung capres Joko Widodo santer beredar di situs-situs ternama yang dipancarkan melalui Google Adwords.
“Lihat di situs seperti Youtube, sudah sejak sebulan lalu, jika kita ingin melihat sebuah video akan keluar iklan Joko Widodo terlebih dahulu. Lalu jika kita membuka situs lain, bisa kita lihat iklan kampanye hitam, yang diambil dari situs hentikanprabowo.com," imbuhnya.
Pemilu presiden tahun 2014 sangat penting bagi Indonesia, sudah saatnya Indonesia bangkit dan menjadi negara yang berdiri di atas kaki sendiri.
Untuk itu masyarakat Indonesia harus waspada terhadap intervensi asing yang tidak ingin Indonesia menjadi negara kuat, serta upaya membangkitkan ideologi yang bertentangan dengan jiwa nasionalisme religius masyarakat Indonesia.
Intervensi asing juga dapat muncul dalam bentuk apa saja, salah satunya penyalahgunaan media yang mereka miliki. [L/IC]
1 komentar