TABLOIDLUGAS.COM | Pelajaran sejarah boleh jadi sangat membosankan bagi sebagian besar anak muda. Karena jenis pelajaran ini tak hanya menuntut hafalan penanggalan sejarah yang menjemukan, namun juga sarat dengan istilahdan nama-nama jadul yang tak lagi familiar bagi kaum muda masa kini. Tak terkecuali bagi Nilam Zubir.
Namun, rasa ingin tahu yang besar dari seorang Nilam, telah mengubah kejemuan menjadi minat yang menggiring langkah dan energi kreatifnya untuk menguak sisi lain Bali, di balik pesona dan kepopuleranBali yang telah mendunia. Di sana ada jejak sejarah leluhur bangsa, yang merepresentasikan peradaban yang tinggi di masa lalu, dan ditinggalkan sebagai warisan budaya adiluhung, yang dapat memuliakan harkat dan martabat bangsa di kemudian hari. Kini, UNESCO telah menetapkannya sebagai Warisan Budaya Dunia.
Dalam buku ini, Nilam menghadirkan sejarah dalam realita nyata yang direkam dalam seni fotografi dan narasi, dengan kemasan kekinianyang menarik, dan tak sekedar dongeng belaka. Ia dengan cerdas merefleksikan hitam putih sejarah yang dikaitkan dengan realitas sosialmasa kini dalam rangkaian kalimat-kalimat jenaka, yang membuat pembaca terus tersenyum simpul, dan sering terbahak tanpa sadar.
Sejarah yang dihadirkan dengan bahasa yang ringan, khas kaum muda dan remaja gaul Jakarta, serta dengan visual menarik, menjadikan buku ini begitu unik dan enak dibaca, serta menjadi daya tarik bagi kaum muda untuk membaca serta memahami pesan yang disampaikan.
Buku ini layak menjadi inspirasi untuk penulisan sejarah dengan bahasa gaul, menghadirkan masa lalu ke masa kini, dengan pesan moral yang disampaikan tanpa menggurui.
Hadiah Sweet Seventeen
Layaknya remaja pada umumnya, Nilam Zubir juga ingin momentum 17an berkesan sepanjang masa. Merayakan ulang tahun ke-17 pada Jumat (8/3/2013) Nilam menantang para pelajar dan mahasiswa untuk meresensi atau mengkritisi buku yang ia rilis, The Other Side of Bali - Jejak Sejarah di Pakerisan.
Ya, Nilam bukannya minta hadiah sebagaimana remaja lainnya saat merayakan sweet seventeen, justru ia ingin berbagi hadiah bagi para peresensi bukunya yang diterbitkan di blog maupun media sosial seperti catatan di facebook. Syaratnya, blog ditautkan di dinding grup apapun di facebook, ditautkan ke twitter, dan jika catatan di facebook di-tag ke 50 teman. "Hadiahnya kejutan doong, tanggal 15 Maret nanti saat grand launching, ya." kata Nilam.[L]
Namun, rasa ingin tahu yang besar dari seorang Nilam, telah mengubah kejemuan menjadi minat yang menggiring langkah dan energi kreatifnya untuk menguak sisi lain Bali, di balik pesona dan kepopuleranBali yang telah mendunia. Di sana ada jejak sejarah leluhur bangsa, yang merepresentasikan peradaban yang tinggi di masa lalu, dan ditinggalkan sebagai warisan budaya adiluhung, yang dapat memuliakan harkat dan martabat bangsa di kemudian hari. Kini, UNESCO telah menetapkannya sebagai Warisan Budaya Dunia.
Dalam buku ini, Nilam menghadirkan sejarah dalam realita nyata yang direkam dalam seni fotografi dan narasi, dengan kemasan kekinianyang menarik, dan tak sekedar dongeng belaka. Ia dengan cerdas merefleksikan hitam putih sejarah yang dikaitkan dengan realitas sosialmasa kini dalam rangkaian kalimat-kalimat jenaka, yang membuat pembaca terus tersenyum simpul, dan sering terbahak tanpa sadar.
Sejarah yang dihadirkan dengan bahasa yang ringan, khas kaum muda dan remaja gaul Jakarta, serta dengan visual menarik, menjadikan buku ini begitu unik dan enak dibaca, serta menjadi daya tarik bagi kaum muda untuk membaca serta memahami pesan yang disampaikan.
Buku ini layak menjadi inspirasi untuk penulisan sejarah dengan bahasa gaul, menghadirkan masa lalu ke masa kini, dengan pesan moral yang disampaikan tanpa menggurui.
Hadiah Sweet Seventeen
Layaknya remaja pada umumnya, Nilam Zubir juga ingin momentum 17an berkesan sepanjang masa. Merayakan ulang tahun ke-17 pada Jumat (8/3/2013) Nilam menantang para pelajar dan mahasiswa untuk meresensi atau mengkritisi buku yang ia rilis, The Other Side of Bali - Jejak Sejarah di Pakerisan.
Ya, Nilam bukannya minta hadiah sebagaimana remaja lainnya saat merayakan sweet seventeen, justru ia ingin berbagi hadiah bagi para peresensi bukunya yang diterbitkan di blog maupun media sosial seperti catatan di facebook. Syaratnya, blog ditautkan di dinding grup apapun di facebook, ditautkan ke twitter, dan jika catatan di facebook di-tag ke 50 teman. "Hadiahnya kejutan doong, tanggal 15 Maret nanti saat grand launching, ya." kata Nilam.[L]
Tidak ada komentar