TABLOIDLUGAS.COM | #Infomudik - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan apel kesiagaan Tim Drive Test persiapan jelang Lebaran 1 Syawal 1434 H/2013 M bersama seluruh mitra kerja.
"Ya ini kan apel siaga dimana 17 juta orang lebih bergerak baik dari Sumatera ke Jawa, Jawa ke Sumatera, Jawa ke Bali, Nusa Tenggara Barat bahkan sampai ke pulau-pulau lain Kalimantan, Sulawesi, Maluku sampai ke Papua," kata Menteri Kominfo Tifatur Sembiring kepada media usai melepas secara resmi konvoi rombongan kendaraan dari BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dan 10 penyelenggara telekomunikasi (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis Telekom, Bakrie Telecom, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Smart Telekom, Smart Fren, dan Hutchison 3 Indonesia), di halaman Kantor Kementerian Kominfo, Senin (29/7).
Apel siaga lebaran ini merupakan yang kedua kali diadakan oleh Kementerian Kominfo yang diikuti oleh seluruh mitra kerja, mulai dari LKBN Antara, penyelenggara pos (seperti PT Pos Indonmesia dan Asosiasi Penyelenggara Pos Swasta yakni ASPERINDO/Asosiasi Perusahaan Jasa Express Indonesia), penyelenggara telekomunikasi (seluruh operator telekomunikasi), para penyelenggara pentiaran (RRI, TVRI dan para penyelenggara televise dan radio swasta), ORARI (Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia) dan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) serta Senkom Mitra Polri.
Tifatul mengingatkan, angka kecelakaan lalu lintas selama proses mudik H-7 hingga H+7 pada tahun 2012 mencapai 908 orang. 71 persen dari yang meninggal tersebut adalah pengguna sepeda motor, bahkan angka yang luka berat sebanyak 1.503 orang dan luka ringan lebih dari 5.000 orang. Ini tentu perlu kesiapan semua satuan tugas. Saya katakan tadi kita harus membangun satu slogan "Petugas Cermat, Pemudik Selamat", ujarnya.
Jadi, sambungnya dengan kecermatan daripada petugas, terutama mitra dari Kementerian Kominfo seperti dunia penyiaran, telekomunikasi dan juga asosiasi-asosiasi logistik, termasuk ORARI dan RAPI untuk bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran. "Mereka bisa bekerja sama untuk menekan angka-angka kecelakaan ini," terangnya. Menteri Kominfo juga berharap, sesuai pesan Presiden Susilo Bambang Yudoyono kalau bisa dicegah ya dicegah, atau diupayakan untuk menurunkan angka kecelakaan tersebut.
Mabes Polri, katanya, melaporkan bahwa setiap harinya ada 50 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. "Itu kan luar biasa. Jadi, ini bukan sekedar tugas biasa, tetapi juga adalah misi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa pemudik. Karena mudik ini juga adalah distribusi kekayaan atau harta dari pusat atau kota-kota besar ke kampung-kampung halamannya," katanya.
Tifatul juga mengungkapkan, Kementerian Kominfo juga akan mengirimkan SMS Broadcast dan PSA atau iklan layanan masyarakat, menyampaikan pesan-pesan melalui televis dan radio kita, membuat spanduk dan foster serta memberikan brosur-brosur di jalan. "Kita bekerja sama dengan seluruh mitra kita," pungkasnya.
Dalam apel siaga tersebut, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring melepas secara resmi konvoi rombongan kendaraan dari BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dan 10 penyelenggara telekomunikasi (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis Telekom, Bakrie Telecom, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Smart Telekom, Smart Fren, dan Hutchison 3 Indonesia).
Rombongan akan melakukan test drive atau pengecekan kualitas layanan telekomunikasi ke sejumlah rute tertentu yang diperkirakan akan sangat padat arus mudik saat suasana Lebaran, yaitu kea rah Merak dan Bakauhuni, Cirebon, Tasikmalaya serta dari Semarang ke arah Solo dan terus menuju Surabaya).
Pengujian tersebut sengaja dilakukan beberapa hari sebelum Lebaran, karena dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan panggilan telefon (dan sebaliknya juga kemungkinan dropped call), blocked call dan rata-rata lamanya pengiriman SMS serta komunikasi data lainnya. Pengecekan juga dilakukan untuk wilayah Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Bagian Timur mengingat tingkat pergerakan masyarakat untuk mudik juga cukup tinggi. [L]
"Ya ini kan apel siaga dimana 17 juta orang lebih bergerak baik dari Sumatera ke Jawa, Jawa ke Sumatera, Jawa ke Bali, Nusa Tenggara Barat bahkan sampai ke pulau-pulau lain Kalimantan, Sulawesi, Maluku sampai ke Papua," kata Menteri Kominfo Tifatur Sembiring kepada media usai melepas secara resmi konvoi rombongan kendaraan dari BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dan 10 penyelenggara telekomunikasi (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis Telekom, Bakrie Telecom, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Smart Telekom, Smart Fren, dan Hutchison 3 Indonesia), di halaman Kantor Kementerian Kominfo, Senin (29/7).
Apel siaga lebaran ini merupakan yang kedua kali diadakan oleh Kementerian Kominfo yang diikuti oleh seluruh mitra kerja, mulai dari LKBN Antara, penyelenggara pos (seperti PT Pos Indonmesia dan Asosiasi Penyelenggara Pos Swasta yakni ASPERINDO/Asosiasi Perusahaan Jasa Express Indonesia), penyelenggara telekomunikasi (seluruh operator telekomunikasi), para penyelenggara pentiaran (RRI, TVRI dan para penyelenggara televise dan radio swasta), ORARI (Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia) dan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) serta Senkom Mitra Polri.
Tifatul mengingatkan, angka kecelakaan lalu lintas selama proses mudik H-7 hingga H+7 pada tahun 2012 mencapai 908 orang. 71 persen dari yang meninggal tersebut adalah pengguna sepeda motor, bahkan angka yang luka berat sebanyak 1.503 orang dan luka ringan lebih dari 5.000 orang. Ini tentu perlu kesiapan semua satuan tugas. Saya katakan tadi kita harus membangun satu slogan "Petugas Cermat, Pemudik Selamat", ujarnya.
Jadi, sambungnya dengan kecermatan daripada petugas, terutama mitra dari Kementerian Kominfo seperti dunia penyiaran, telekomunikasi dan juga asosiasi-asosiasi logistik, termasuk ORARI dan RAPI untuk bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran. "Mereka bisa bekerja sama untuk menekan angka-angka kecelakaan ini," terangnya. Menteri Kominfo juga berharap, sesuai pesan Presiden Susilo Bambang Yudoyono kalau bisa dicegah ya dicegah, atau diupayakan untuk menurunkan angka kecelakaan tersebut.
Mabes Polri, katanya, melaporkan bahwa setiap harinya ada 50 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. "Itu kan luar biasa. Jadi, ini bukan sekedar tugas biasa, tetapi juga adalah misi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa pemudik. Karena mudik ini juga adalah distribusi kekayaan atau harta dari pusat atau kota-kota besar ke kampung-kampung halamannya," katanya.
Tifatul juga mengungkapkan, Kementerian Kominfo juga akan mengirimkan SMS Broadcast dan PSA atau iklan layanan masyarakat, menyampaikan pesan-pesan melalui televis dan radio kita, membuat spanduk dan foster serta memberikan brosur-brosur di jalan. "Kita bekerja sama dengan seluruh mitra kita," pungkasnya.
Dalam apel siaga tersebut, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring melepas secara resmi konvoi rombongan kendaraan dari BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dan 10 penyelenggara telekomunikasi (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis Telekom, Bakrie Telecom, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Smart Telekom, Smart Fren, dan Hutchison 3 Indonesia).
Rombongan akan melakukan test drive atau pengecekan kualitas layanan telekomunikasi ke sejumlah rute tertentu yang diperkirakan akan sangat padat arus mudik saat suasana Lebaran, yaitu kea rah Merak dan Bakauhuni, Cirebon, Tasikmalaya serta dari Semarang ke arah Solo dan terus menuju Surabaya).
Pengujian tersebut sengaja dilakukan beberapa hari sebelum Lebaran, karena dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan panggilan telefon (dan sebaliknya juga kemungkinan dropped call), blocked call dan rata-rata lamanya pengiriman SMS serta komunikasi data lainnya. Pengecekan juga dilakukan untuk wilayah Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Bagian Timur mengingat tingkat pergerakan masyarakat untuk mudik juga cukup tinggi. [L]
Tidak ada komentar