TABLOIDLUGAS.COM | Jayapura - Kepala Bagian Operasional Polres Jayapura Kota, Kompol Kiki Kurnia
dikabarkan terluka akibat lemparan batu dari gerombolan simpatisan
Komite Nasional Papua Barat, saat mengawal arak-arakan unjukrasa di
bundaran Perumnas III, Waena.
Selain Kabag Ops Polresta, satu anggota Polresta, Briptu Affandi juga
terkena lemparan batu dari pendemo yang dipimpin Victor Yeimo hingga
mengalami luka lebam pada dada.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) I Gede Sumerta Jaya, Sik saat dikonfirmasi Pasific post membenarkan adanya kabar tersebut. ”Memang benar, Kabag Ops Polresta, Kompol Kiki Kurnia dan satu anggotanya terkena lemparan batu yang dilakukan oleh pendemo, namun masih bisa beraktivitas kembali,” katanya, Senin (13/5).
Sebelumnya, kata I Gede Sumerta Jaya, KNPB diperbolehkan menggelar aksi unjukrasan dengan syarat tidak menggunakan sepeda motor, karena dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas pengguna lalu lintas. Namun kenyataannya mereka melanggar kesepakatan yang dibuat.
Atas dasar itu, sambung I Gede Sumerta Jaya, pada pukul 09,00 WIT, dua SST Brimob dan satu SST Dalmas Polresta Jayapura yang dipimpin langsung Kapolresta AKBP Alfred Papare, S.Kk yang didampingi Kabag Ops Kompol Kiki Kurnia sedang memberikan arahan kepada massa yang intinya pihak kepolisian tak membatasi ruang aspirasi.
Dimana saat itu, pihak kepolisian juga sudah menghimbau kepada pendemo agar tidak menggunakan kendaraan bermotor dengan tujuan mempermudah pengendalian massa serta tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan. Akan tetapi, sekitar pukul 10.30 WIT, massa yang berjumlah sekitar 30 orang hendak melakukan aksi demo ke kantor MRP dari Uncen dengan menggunakan dua unit truk dan satu unit mobil bak terbuka.
”Dengan pengawalan anggota Brimob dan Dalmas, setibanya di putaran taxi perumnas III Waena, masa yang berajalan di samping truck melakukan pelemparan kepada petugas pengawalan,” tuturnya.
Beberapa menit setelah pelemparan, kata I Gede Sumerta Jaya, anggota Dalmas hendak mengejar pengunjuk rasa yang kabur menuju perumahan dosen Uncen langsung dicegat oleh Kabag Ops Polresta, Kompol Kiki Kurnia bersama anggotanya, hingga berbuntut pelemparan.
Dari kejadian tersebut, tambah I Gede Sumerta Jaya, tujuh pengunjukrasa berhasil diamankan, termasuk Victor Yeimo, piminan pendemo dan 6 temanannya yang berinisial MM, ES, NA, MG, NY dan YK. “Saat ini enam diantaranya masih menjalani pemeriksaan di Polresta sedangkan VY sudah dilimpahkan ke LP untuk menjalani proses hukum, sebab dia adalah seorang DPO Hukum dan HAM wilayah Papua,” tandasnya. (syaiful/pacificpost)
Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) I Gede Sumerta Jaya, Sik saat dikonfirmasi Pasific post membenarkan adanya kabar tersebut. ”Memang benar, Kabag Ops Polresta, Kompol Kiki Kurnia dan satu anggotanya terkena lemparan batu yang dilakukan oleh pendemo, namun masih bisa beraktivitas kembali,” katanya, Senin (13/5).
Sebelumnya, kata I Gede Sumerta Jaya, KNPB diperbolehkan menggelar aksi unjukrasan dengan syarat tidak menggunakan sepeda motor, karena dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas pengguna lalu lintas. Namun kenyataannya mereka melanggar kesepakatan yang dibuat.
Atas dasar itu, sambung I Gede Sumerta Jaya, pada pukul 09,00 WIT, dua SST Brimob dan satu SST Dalmas Polresta Jayapura yang dipimpin langsung Kapolresta AKBP Alfred Papare, S.Kk yang didampingi Kabag Ops Kompol Kiki Kurnia sedang memberikan arahan kepada massa yang intinya pihak kepolisian tak membatasi ruang aspirasi.
Dimana saat itu, pihak kepolisian juga sudah menghimbau kepada pendemo agar tidak menggunakan kendaraan bermotor dengan tujuan mempermudah pengendalian massa serta tidak mengganggu aktivitas pengguna jalan. Akan tetapi, sekitar pukul 10.30 WIT, massa yang berjumlah sekitar 30 orang hendak melakukan aksi demo ke kantor MRP dari Uncen dengan menggunakan dua unit truk dan satu unit mobil bak terbuka.
”Dengan pengawalan anggota Brimob dan Dalmas, setibanya di putaran taxi perumnas III Waena, masa yang berajalan di samping truck melakukan pelemparan kepada petugas pengawalan,” tuturnya.
Beberapa menit setelah pelemparan, kata I Gede Sumerta Jaya, anggota Dalmas hendak mengejar pengunjuk rasa yang kabur menuju perumahan dosen Uncen langsung dicegat oleh Kabag Ops Polresta, Kompol Kiki Kurnia bersama anggotanya, hingga berbuntut pelemparan.
Dari kejadian tersebut, tambah I Gede Sumerta Jaya, tujuh pengunjukrasa berhasil diamankan, termasuk Victor Yeimo, piminan pendemo dan 6 temanannya yang berinisial MM, ES, NA, MG, NY dan YK. “Saat ini enam diantaranya masih menjalani pemeriksaan di Polresta sedangkan VY sudah dilimpahkan ke LP untuk menjalani proses hukum, sebab dia adalah seorang DPO Hukum dan HAM wilayah Papua,” tandasnya. (syaiful/pacificpost)
Tidak ada komentar