TABLOIDLUGAS.COM | Sabah - Kepolisian Malaysia menangkap 33 orang, termasuk empat wanita, karena dicurigai bersekongkol dengan Kerajaan Sulu. Polisi menduga, mereka memberikan informasi keamanan Malaysia ke kubu Sulu.
Kepala Polisi Distrik Semporna, M Firdaus Francis Abdullah mengatakan semua tersangka bukan warga Malaysia dan kemudian ditahan di Kampung Pinggir Bakau. Empat di antaranya diduga adalah penyusup.
"Mereka sudah dikirim ke markas polisi Lahad Datu (Sabah) untuk diperiksa," kata dia seperti dikutip dari laman Bernama edisi Minggu 10 Maret 2013.
Para tersangka yang berusia 18 tahun ke atas, ditahan saat polisi Malaysia menyisir rumah-rumah. Bernama menyebut, polisi menerjunkan 100 personel untuk menggelar operasi penyisiran tersebut.
Operasi yang dinamai 'Op Daulat' itu dilakukan untuk mengusir penyusup bersenjata yang tersisa dari Filipina Selatan. Sejak berkonflik dengan Kerajaan Sulu, 1 Maret lalu, Malaysia mengkaim sudah membunuh 53 orang Sulu.
Diberitakan sebelumnya, Malaysia dan Kerajaan Sulu masing-masing mengklaim Sabah sebagai daerah teritori mereka. Setelah memasuki minggu ketiga ketegangan di wilayah Lahad Datu, Sabah, kedua kubu akhirnya baku tembak. Pasukan Malaysia melancarkan serangan Jumat pagi, 1 Maret lalu, setelah orang Sulu tidak juga hengkang setelah tenggat waktu yang diberikan telah lewat.
Pemimpin gerombolan Sulu di Lahad Datu, Raja Muda Agbimuddin Kiram, dalam wawancara dengan radio Filipina dzBB yang dikutip GMA News, mengatakan bahwa pasukan Malaysia menembaki mereka sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat.
"Mereka tiba-tiba menyerang, kami harus mempertahankan diri kami," kata Raja. Ditanya kapan pasukan Malaysia masuk dan menyerang, Raja mengatakan "Saat ini."
Pasukan Sulu telah menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur dari Sabah, sampai wilayah itu dikembali pada mereka. [L/vn]
Kepala Polisi Distrik Semporna, M Firdaus Francis Abdullah mengatakan semua tersangka bukan warga Malaysia dan kemudian ditahan di Kampung Pinggir Bakau. Empat di antaranya diduga adalah penyusup.
"Mereka sudah dikirim ke markas polisi Lahad Datu (Sabah) untuk diperiksa," kata dia seperti dikutip dari laman Bernama edisi Minggu 10 Maret 2013.
Para tersangka yang berusia 18 tahun ke atas, ditahan saat polisi Malaysia menyisir rumah-rumah. Bernama menyebut, polisi menerjunkan 100 personel untuk menggelar operasi penyisiran tersebut.
Operasi yang dinamai 'Op Daulat' itu dilakukan untuk mengusir penyusup bersenjata yang tersisa dari Filipina Selatan. Sejak berkonflik dengan Kerajaan Sulu, 1 Maret lalu, Malaysia mengkaim sudah membunuh 53 orang Sulu.
Diberitakan sebelumnya, Malaysia dan Kerajaan Sulu masing-masing mengklaim Sabah sebagai daerah teritori mereka. Setelah memasuki minggu ketiga ketegangan di wilayah Lahad Datu, Sabah, kedua kubu akhirnya baku tembak. Pasukan Malaysia melancarkan serangan Jumat pagi, 1 Maret lalu, setelah orang Sulu tidak juga hengkang setelah tenggat waktu yang diberikan telah lewat.
Pemimpin gerombolan Sulu di Lahad Datu, Raja Muda Agbimuddin Kiram, dalam wawancara dengan radio Filipina dzBB yang dikutip GMA News, mengatakan bahwa pasukan Malaysia menembaki mereka sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat.
"Mereka tiba-tiba menyerang, kami harus mempertahankan diri kami," kata Raja. Ditanya kapan pasukan Malaysia masuk dan menyerang, Raja mengatakan "Saat ini."
Pasukan Sulu telah menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur dari Sabah, sampai wilayah itu dikembali pada mereka. [L/vn]
vivanews
Tidak ada komentar