LUGAS | PALEMBANG - "Silakan mendekat tapi tidak kolutif," tegas Wakapolri Komjen Nanan Sukarna di depan sekitar seribu wanita pengusaha, yang terdiri dari pengurus dan anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), Rabu (21/11/2012) tingkat nasional (DPP) dan daerah (DPD) se-Indonesia.
Wakapolri hadir dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Iwapi mewakili Kapolri. Pihak panitia meminta Kapolri untuk hadir dan memberikan sambutan seputar hubungan dunia usaha yang domainnya di bidang ekonomi dengan Kepolisian yang domainnya adalah bidang penegakkan hukum dan kamtibmas.
"Memang penting bersinergi antara pengusaha dengan kepolisian, mengingat dalam dunia bisnis tak jarang terjadi sengketa ataupun kasus penipuan yang membutuhkan hadirnya pihak kepolisian," ujar Nanan. Sayangnya, menurut Nanan selama ini banyak kasus yang tiba-tiba sudah sampai ke pengadilan, sehingga Polisi tidak dapat membantu apa-apa. Padahal, kata Nanan, Polisi dalam salah satu fungsinya sebagai penengah jika terjadi perselisihan dapat dilibatkan untuk mencari penyelesaian, sebelum kasus dilimpahkan ke pengadilan yang justru bisa menyita waktu dan energi.
Menanggapi keluhan masyarakat yang seringkali apabila berkasus dan sampai kepolisian tapi justru mengeluarkan ongkos berlipat-lipat, Nanan mengatakan bahwa itu perbuatan oknum. Dalam setiap melakukan tindakan kepolisian memiliki standar atau prosedur tetap (protap). Maka ditengah gencarnya Polri mereformasi diri dengan gerakan anti KKN, Wakapolri juga meminta para pengusaha jika ada oknum melakukan tindakan pelanggaran untuk melaporkan ke institusi.
"Institusi tidak melindungi oknum, institusi kami (Polri, red), memecat anggotanya setiap tahun 300-400 orang karena pelanggaran," ungkap Nanan.
Karena itu, Nanan juga berharap para ibu ikut membidani munculnya calon-calon polisi dengan mental baik, karena pendidikan karakter lebih dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga.
Nanan juga menyayangkan masih ada ibu-ibu kalau punya anak kecil, sedang bandel lalu mengancam nanti ditangkap polisi dan sebagainya. Sehingga citra polisi di mata anak-anak jadi tukang tangkap.
Iwapi Kepri Akan Bantu Polisi
Reni Ardiyani, ketua DPD Iwapi Kepulauan Riau merasa terkesan dengan berbagai hal yang diterangkan Wakapolri dalam kesempatan memberikan sambutan maupun selama bergaul dengan Nanan hingga acara makan malam bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Ketua DPD Iwapi Kepulauan Riau ini bahkan berencana akan membantu kepolisian dalam sosialisasi berbagai program kepada masyarakat, misalnya tentang narkoba, ketertiban lalu lintas, kamtibmas dan sebagainya.
"Saya akan lakukan di wilayah saya, Kepulauan Riau, berkoordinasi dengan masing-masing pihak terkait disana. Kalau masing-masing DPD juga melakukan hal sama, berarti kita ikut membantu sosialisasi hal-hal positif untuk menyadarkan masyarakat pentingnya disiplin berlalu lintas, tertib bermasyarakat, tidak menggunakan narkoba dan lain-lain." ungkap Reni bersemangat. (mhr)
Wakapolri hadir dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Iwapi mewakili Kapolri. Pihak panitia meminta Kapolri untuk hadir dan memberikan sambutan seputar hubungan dunia usaha yang domainnya di bidang ekonomi dengan Kepolisian yang domainnya adalah bidang penegakkan hukum dan kamtibmas.
"Memang penting bersinergi antara pengusaha dengan kepolisian, mengingat dalam dunia bisnis tak jarang terjadi sengketa ataupun kasus penipuan yang membutuhkan hadirnya pihak kepolisian," ujar Nanan. Sayangnya, menurut Nanan selama ini banyak kasus yang tiba-tiba sudah sampai ke pengadilan, sehingga Polisi tidak dapat membantu apa-apa. Padahal, kata Nanan, Polisi dalam salah satu fungsinya sebagai penengah jika terjadi perselisihan dapat dilibatkan untuk mencari penyelesaian, sebelum kasus dilimpahkan ke pengadilan yang justru bisa menyita waktu dan energi.
Menanggapi keluhan masyarakat yang seringkali apabila berkasus dan sampai kepolisian tapi justru mengeluarkan ongkos berlipat-lipat, Nanan mengatakan bahwa itu perbuatan oknum. Dalam setiap melakukan tindakan kepolisian memiliki standar atau prosedur tetap (protap). Maka ditengah gencarnya Polri mereformasi diri dengan gerakan anti KKN, Wakapolri juga meminta para pengusaha jika ada oknum melakukan tindakan pelanggaran untuk melaporkan ke institusi.
"Institusi tidak melindungi oknum, institusi kami (Polri, red), memecat anggotanya setiap tahun 300-400 orang karena pelanggaran," ungkap Nanan.
Karena itu, Nanan juga berharap para ibu ikut membidani munculnya calon-calon polisi dengan mental baik, karena pendidikan karakter lebih dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga.
Nanan juga menyayangkan masih ada ibu-ibu kalau punya anak kecil, sedang bandel lalu mengancam nanti ditangkap polisi dan sebagainya. Sehingga citra polisi di mata anak-anak jadi tukang tangkap.
Iwapi Kepri Akan Bantu Polisi
Reni Ardiyani, ketua DPD Iwapi Kepulauan Riau merasa terkesan dengan berbagai hal yang diterangkan Wakapolri dalam kesempatan memberikan sambutan maupun selama bergaul dengan Nanan hingga acara makan malam bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Ketua DPD Iwapi Kepulauan Riau ini bahkan berencana akan membantu kepolisian dalam sosialisasi berbagai program kepada masyarakat, misalnya tentang narkoba, ketertiban lalu lintas, kamtibmas dan sebagainya.
"Saya akan lakukan di wilayah saya, Kepulauan Riau, berkoordinasi dengan masing-masing pihak terkait disana. Kalau masing-masing DPD juga melakukan hal sama, berarti kita ikut membantu sosialisasi hal-hal positif untuk menyadarkan masyarakat pentingnya disiplin berlalu lintas, tertib bermasyarakat, tidak menggunakan narkoba dan lain-lain." ungkap Reni bersemangat. (mhr)
Tidak ada komentar