PANCASILA RUMAH KITA
Edisi PANCASILA RUMAH KITA membahas kerinduan bangsa ini akan nilai-nilai yang dapat mempersatukan seluruh komponen bangsa. Tak hanya di dalam negeri keinginan mengembalikan Pancasila sebagai tonggak kehidupan berbangsa dalam kesamaan derajat dan saling menghargai,
Pemimpin Redaksi LUGAS (Edisi Online Berlangganan), Mahar Prastowo, menyajikan tulisan khasnya memandang Pancasila dari seorang tokoh politik senior Belanda, sebagai oleh-oleh bagi pembaca LUGAS. Ya, Dr. Willem Frederik van Eekelen, mantan Menteri Luar Negeri Belanda yang kini Sekjen Uni Eropa, telah lama mengikuti dan mempelajari nilai Pancasila.
Dalam pandangan van Eekelen, Pancasila sebagai nilai kebangsaan telah dapat mengikat 27 propinsi di Indonesia (kini 33 Propinsi) dengan luas wilayah yang bahkan terpisah satu sama lain sebagai untaian kepulauan dan keragaman etnik. Jika Indonesia dengan nilai Pancasila yang mengikat keragaman dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat mempersatukan 27 Propinsi dengan latar belakang berbeda, kenapa tidak dicoba untuk mempersatukan Eropa?
Uni Eropa, dengan gabungan 27 negara, dipersatukan dengan Bhinneka Tunggal Ika yang diterjemahkan dalam Unity in Diversity, dan menjadi semboyan persatuan Negara-negara Eropa tersebut. Saat kita meninggalkan, bangsa lain memungut.
Baca selengkapnya di Tabloid LUGAS edisi Cetak, atau krimkan aplikasi permohonan berlangganan edisi online newsletter ke redaksilugas@gmail.com.
Tidak ada komentar