Apel pengarahan oleh camat Pondokgede dan Lurah Jaticempaka sebelum skrining dan swab antigen dilaksanakan pada Selasa (22/06/2021).
LUGAS | Kota Bekasi - Berbagai persiapan sebelum vaksinasi dilakukan. Seperti di kecamatan Pondokgede hari ini, selasa (22/06/2021), serentak dilakukan Swab Antigen. Kegiatan dilakukan di semua kelurahan, salah satunya kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Amir, S.E., lurah Jaticempaka dalam sambutan apel pagi sebelum kegiatan Swab Antigen menyampaikan bahwa sebelum mengikuti vaksin massal warga untuk ikut Swab Antigen terlebih dahulu.
"Mengingat jumlah kasus virus covid-19 di beberapa wilayah khususnya Kota Bekasi semakin meningkat, pemerintah lebih tegas lagi dalam upaya menekan terjadinya kasus baru Covid-19, termasuk memberlakukan perpanjangan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro terhitung sejak 15 juni sampai 30 Juni 2021," tutur Amir, lurah Jaticempaka.
"Para Kasi, Aparatur kelurahan, semua staf untuk benar-benar ikut mensukseskan dan membantu pelaksanaan acara vaksin besok," tegasnya.
Dikatakan Amir, pihaknya mengajak kepada segenap jajaran agar terus berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat dan mempermudah urusan masyarakat dalam memperoleh haknya.
"Kita terus berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat dan mempermudah urusan masyarakat dalam memperoleh haknya, sesuai ketentuan dan peraturan, dimana sebagai warga negara berhak mendapat pelayanan, baik dari segi kualitas maupun jangkauan pelayanan," ujar Amir.
Diungkapkan Amir dalam apel, kelurahan Jaticempaka tetap melakukan pelayanan masyarakat dengan cara jemput bola, terus melayani, selaras tagline HEPI, yaitu Humanis, Edukatif, Profesional dan inovatif.
Dokter Johny, Kepala Puskesmas Pondokgede yang sekaligus penanggung jawab pelaksanaan skrining dan swab antigen kepada LUGAS menyampaikan kegiatan skrining dan Swab Antigen ini dilakukan sebagai wujud persiapan kelurahan Jaticempaka untuk mengikuti vaksin massal esok hari.
"Awalnya kita mempersiapkan sekitar 250-an orang untuk kelurahan Jaticempaka untuk di skrining dan Swab. Tapi karena beberapa orang tidak hadir dan juga ada 5 orang ternyata terdaftar divaksin gotong royong dan RS Pelni makanya hari jni hanya 215 orang. Dan hasilnya ada yang positif 4 orang," terang dokter Johny.
Dijelaskan dokter Johny, swab memiliki dua inteprestasi yakni negatif dan positif, kalau positif berarti peserta ini sedang menderita atau terjangkit virus Covid, tapi kalau dia negatif artinya tidak ditemukan virus Covid di dalam tubuh, belum terpapar oleh virus, sehingga layak diberikan vaksin untuk menumbuhkan kekebalan tubuh sendiri.
"Agar dapat membentuk antibodi untuk melawan virus yang kapanpun datang menyerang pasien tersebut," terangnya.
Perihal kegiatan swab antigen dan skrining di kelurahan Jaticempaka, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Aswin Djuanda Kurniadi mengungkapkan, hal itu dilakukan untuk terlebih dahulu mengetahui kondisi warga. Jika hasilnya positif maka tidak bisa mengikuti vaksinasi tapi langsung isolasi mandiri, sedangkan yang negatif diikutsertakan.
Hadir dalam kegiatan swab antigen dan skrining, Camat Pondokgede Nesan Sujana, Kasi Ekbang kecamatan Pondokgede Syamsumar, Lurah Jaticempaka Amir, Sekretaris Kelurahan Moch.Ridwan Hermawan, Kasi Kesos ,Aswin Djuanda Kurniadi, Kasi Permasbang Abdul Muin, Kasi Pemtrantibum Supriyadi dan semua jajaran kelurahan yang lain termasuk Pamor, Linmas, BKM, LPM, Posyandu, PKK, para ketua RW dan RT. Selain itu juga dibantu mahasiswa/mahasiswi Universitas Negeri Malang yang sedang Kuliah Kerja Nyata di kelurahan Jaticempaka. Tim medis dari puskesmas Pondokgede dibawah pimpinan dokter Johny.
Salah satu warga Jaticempaka, Nur Triyanti, merasa senang hari ini bisa mengikuti Swab Antigen.
"Alhamdulillah lancar, semoga besok juga bisa lancar ikut vaksin," ucapnya seraya mengucapkan terimakasih kepada lurah Amir dan mendoakan agar selalu sehat dan semangat melayani warga.
Sementara itu Nesan Sujana, Camat Pondok Gede menyampaikan di wilayahnya, kecamatan Pondokgede, sebenarnya mengalami penurunan angka positif Covid-19.
Dikatakannya, adanya angka warga terpapar Covid-19 penyebabnya bukan asli warga Pondokgede, melainkan akibat arus balik mudik dari kampung.
"Mereka datang dari wilayah lain yang bisa juga wilayah merah, sehingga menyebabkan adanya penyebaran virus. Virus yang ada juga tentunya beda dengan virus yang kemarin, sekarang komunikasi terbuka saja bisa menular," ujar Nesan Sujana.
Nesan berterimakasih kepada semua pihak di wilayahnya dapat bekerja sama menanggulangi Covid-19.
"Sinergitas, kekompakan unsur tiga pilar baik dari TNI, dari POLRI, dari OPD-OPD lain bersama pemerintah Kota Bekasi dalam kepeduliannya untuk memerangi, mengurangi penyebaran Covid di wilayah kecamatan Pondokgede Insha Allah membawa hasil yang lebih baik lagi," pungkas Nesan Sujana.
Laporan Agus Wiebowo
Editor:Mahar Prastowo
Tidak ada komentar