LUGAS | Jakarta - Penyebab kematian Anselmus Wora, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perhubungan Kabupaten Ende masih menjadi tanda tanya sejumlah pihak di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia ditemukan mati tidak wajar diduga akibat dibunuh pada tanggal 31 Oktober 2019.
Namun, pada tanggal 21 februari 2020 Polda NTT justru mengumumkan penghentian penangananan kasus dugaan pembunuhan Alm. Anselmus Wora ini. Sehingga kasus ini menjadi semakin misterius.
Gerakan Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda NTT) melakukan aksi kemanusiaan menuntut keadilan kepada Presiden Jokowi atas pemberhentian kasus (SP3) oleh Kapolda NTT terhadap kasus kematian Ansel yang dianggap janggal. Aksi massa berlangsung di Depan Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (29/2/2020).
Sekjen Gerakan Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda NTT) Marlin Bato menilai Polda NTT tidak serius mengungkap kasus ini.
“21 Februari yang lalu publik NTT terkejut karena Polda NTT menyatakan saudara kita Anselmus Wora bukan karena dibunuh tetapi karena jantung koroner," ujar Marlin dalam orasinya di depan ratusan massa yang datang.
Pernyataan Kapolda NTT Irjen Pol H Hamidin tersebut dianggap Marlin bertolak belakang dengan hasil Visum et Revertum Nomor R/023/VeR/XII/2019/Pusdokkes.
“Kabar ini sangat mengecewakan kita semua publik NTT, keluarga korban yang terus berjuang mencari keadilan, saat ini terjadi ketimpangan hukum di indonesia sehingga rasa kemanusiaan dan keadilan di robek oleh keluatan dan kepentingan sekelompok kaum borjuis," sambung Marlin.
Sementara Ketua Umum Garda NTT Yons Ebiet kasus ini sulit diungkap karena sarat kepentingan tertentu.
“Jangan sampai ada kepentingan politik yang turut hadir sehingga kasus ini menjadi sulit. Garda NTT hadir dengan niat baik, semangat tinggi untuk membantu kepolisian,” kata Yons.
Karena itu, Yons mendesak Mabes Polri untuk ambil alih kasus ini dan meminta Kapolri mencopot jabatan Kapolres Ende dan Kapolda NTT agar kasus Ansel segera terungkap.
Garda NTT yang hadir hari ini didukung berbagai ormas dan warga NTT diaspora melakukan aksi bakar lilin di depan Istana Merdeka sebagai simbol mengenang Ansel Wora.
Reporter : Agus Wiebowo
Editor : Mahar Prastowo
Tidak ada komentar